Pemerintah Yakin Investasi 2025 Tembus Rp 1.905 Triliun, Serap 3,6 Juta Pekerja

Karunia Putri
28 Agustus 2025, 07:41
investasi
Kementerian Investasi dan Hilirisasi
Wakil Menteri Investasi dan Hilirisasi, Todotua Pasaribu
Button AI SummarizeMembuat ringkasan dengan AI

Wakil Menteri Investasi dan Hilirisasi Todotua Pasaribu menyatakan pemerintah optimistis mampu mencapai target realisasi investasi tahun 2025. Keyakinan itu ia sampaikan dalam forum diskusi publik Berani Bicara di Kantor Komunikasi Kepresidenan, Rabu (27/8).

“Jika pertanyaannya, realisasi investasi tahun 2025 bisakah mencapai target? Dengan confidence kita nyatakan bisa,” kata Todotua dalam keterangan resmi, Kamis (28/8).

Menurutnya, optimisme ini bukan hanya berdasarkan data investasi yang sudah masuk, tetapi juga berkat komitmen besar pemerintahan Presiden Prabowo Subianto dalam mendorong realisasi target.

Pemerintah menargetkan investasi tahun 2025 sebesar Rp 1.905,6 triliun. Hingga semester I/2025, realisasi investasi sudah mencapai Rp 942,9 triliun atau 49,5% dari target.

Tren Investasi Akan Lebih Positif

Senada, Tenaga Ahli Bidang Ekonomi Kantor Komunikasi Kepresidenan Fithra Faisal menilai pencapaian target tersebut sangat mungkin terwujud. Meski sempat terhambat faktor geopolitik di paruh pertama tahun ini, ia menilai tren investasi akan lebih positif pada semester II.

“Kalau kita lihat dari trajectory-nya, itu mengarah lebih positif di semester dua,” ujarnya.

Fithra memperkirakan sisa target sebesar Rp962,7 triliun bisa tercapai dengan mengoptimalkan komitmen negara mitra. Ia mencontohkan Jepang yang sudah merealisasikan 70% komitmen investasinya, sementara Cina baru 30%.

“Meniru contoh baik itu, Indonesia juga harus bisa mendorong Cina lebih optimal,” katanya.

Selain itu, pencapaian investasi disebut berdampak langsung pada lapangan kerja. Pada semester I 2025, investasi sudah menyerap 1,25 juta tenaga kerja, dengan ekspektasi mencapai 3,5–3,6 juta tenaga kerja hingga akhir tahun.

Adapun sektor yang diperkirakan menjadi magnet investasi meliputi industri logam, mineral, pertambangan, transportasi, pergudangan, telekomunikasi, jasa, hingga pertanian. “Yang tak kalah penting adalah sektor pertanian, karena harga CPO kemarin juga sangat signifikan,” ujar Fithra.

Baca artikel ini lewat aplikasi mobile.

Dapatkan pengalaman membaca lebih nyaman dan nikmati fitur menarik lainnya lewat aplikasi mobile Katadata.

mobile apps preview
Reporter: Karunia Putri

Cek juga data ini

Artikel Terkait

Video Pilihan
Loading...