Investasi di Indonesia Tembus Rp 1.400 Triliun Sejak Awal Tahun

Karunia Putri
7 Oktober 2025, 20:13
nilai investasi di indonesia,
Katadata
Menko Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto dalam acara Wealth Wisdom 2025 yang diselenggarakan Permata Bank, Selasa (7/10).
Button AI SummarizeMembuat ringkasan dengan AI

Nilai investasi di Indonesia mencapai Rp 1.400 triliun selama Januari – September. Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto optimistis target Rp 1.900 triliun sampai akhir tahun bisa tercapai.

Airlangga menjelaskan investasi merupakan salah satu penopang utama pertumbuhan ekonomi Indonesia, karena terkait langsung dengan penciptaan lapangan kerja.

Pemerintah kini mendorong investasi di sektor-sektor prioritas seperti infrastruktur, meliputi pembangunan jalan tol, pelabuhan, bandara, dan konektivitas digital serta energi baru terbarukan (EBT) seperti solar cell, data center dan AI data center.

“Di Batam, sudah dibangun data center oleh berbagai big tech company,” kata Airlangga  dalam sambutan di acara Wealth Wisdom 2025 yang diselenggarakan Permata Bank, Selasa (7/10).

Ia juga mengapresiasi kinerja ekonomi nasional yang tetap solid di tengah ketidakpastian global. Hal ini tecermin dari Indeks Harga Saham Gabungan alias IHSG yang mencetak rekor tertinggi sepanjang masa atau all time high di atas level 8.000.

Selain itu, ekonomi tumbuh 5,12% secara tahunan alias year on year (yoy) pada kuartal kedua. “Ini menjadi tanda bahwa di tengah ketidakpastian, Indonesia masih bisa menjaga stabilitas,” ujarnya.

Pemerintah menargetkan pertumbuhan ekonomi di atas 5% dan dalam jangka menengah 8%. Oleh karena itu, pemerintah akan memperkuat investasi di sektor infrastruktur, energi terbarukan dan digitalisasi UMKM.

Presiden Prabowo Subianto juga menargetkan pemasangan solar cell di setiap desa atau kawasan urban. “Satu hektare lahan bisa menghasilkan 1 megawatt listrik,” ujar Airlangga.

Selain itu, pemerintah terus menjaga kebijakan fiskal yang hati-hati dengan menjaga defisit di bawah 3% dan rasio utang di bawah 40% dari PDB.

“Di tengah ketidakpastian global Indonesia menunjukkan bahwa resiliensi Indonesia tinggi atau tetap bertahan, tumbuh, berinovasi, dan Indonesia memimpin di global dengan pekerjaan rumah yang terjaga,” kata Airlangga.

Baca artikel ini lewat aplikasi mobile.

Dapatkan pengalaman membaca lebih nyaman dan nikmati fitur menarik lainnya lewat aplikasi mobile Katadata.

mobile apps preview
Reporter: Karunia Putri

Cek juga data ini

Artikel Terkait

Video Pilihan
Loading...