Ada BLTS Kesra, Purbaya Proyeksi Ekonomi RI Tumbuh Hampir 5,7% Akhir Tahun
Menteri Keuangan, Purbaya Yudhi Sadewa meyakini pertumbuhan ekonomi pada kuartal terakhir tahun ini dapat mencapai 5,7%. Keyakinan itu ditopang aksi pemerintah mengumumkan penyaluran Bantuan Langsung Tunai Sementara (BLTS) Kesejahteraan Rakyat senilai ke sekitar 35 juta penerima manfaat.
Saat ini 16 juta orang dari 35 juta penerima manfaat tersebut merupakan masyarakat rentan miskin, sedangkan sekitar 18 juta penerima manfaat masuk dalam kategori miskin dan miskin ekstrem. Purbaya menyatakan 35 juta keluarga akan mendapatkan BLTS Kesra senilai Rp 300.000 selama Oktober-Desember 2025 yang dibayarkan sekaligus.
"Dana itu bisa langsung masuk ke masyarakat yang akhirnya memperkuat daya beli. Dengan demikian, proyeksi pertumbuhan ekonomi akhir tahun bukan lagi 5,5% sampai 5,6% tapi hampir 5,7%," kata Purbaya di Kantor Kementerian Pekerjaan Umum, Jumat (17/10).
Kementerian Sosial menyatakan total anggaran BLTS Kesra pada akhir tahun ini mencapai Rp 30 triliun. Purbaya menyampaikan sumber dana BLTS Kesra berasal dari kantornya berdasarkan Anggaran dan Pendapatan Belanja Negara tahun ini.
Purbaya menilai Kemensos telah memiliki perhitungan yang rinci dalam penyaluran BLTS Kesra senilai Rp 900.000 kepada sekitar 35 juta penerima manfaat. Walau demikian, menurutnya, Kementerian Keuangan sanggup menambah anggaran tambahan dalam penyaluran BLTS Kesra jika dibutuhkan.
"Pokoknya, Kementerian Sosial minta anggaran yang diperlukan ke kami, saya akan kasih," ujarnya.
Purbaya menilai penyaluran BLTS Kesra tidak akan langsung meningkatkan kesejahteraan kelompok masyarakat miskin ekstrem. Menurutnya, pertumbuhan ekonomi nasional perlu menembus 6% selama 1-2 tahun agar kelompok miskin ekstrem bisa meningkatkan kesejahteraanya.
Secara rinci, penyaluran BLTS Kesra akan dilakukan oleh PT Pos Indonesia dan bank milik negara melalui rekening pribadi penerima manfaat.
Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto mengatakan pengiriman uang tunai kepada penerima manfaat akan mulai berjalan mulai pekan depan. Pos Indonesia ditargetkan bisa mendistribusikan BLT mulai Senin, 27 Oktober.
"Ini bisa menjangkau kurang lebih 140 juta orang kalau asumsinya satu KPM adalah ayah ibu dan dua orang anak, kata Airlangga dalam konferensi pers di Kantor Cabang Pos Indonesia Cikini, Jakarta Pusat pada Jumat (17/10).
