Danantara Sebut Likuiditas Pasar Modal Kecil, Bandingkan Porsi MSCI Cina-India

Nur Hana Putri Nabila
29 November 2025, 07:00
Danantara, BEI,
Danantara Indonesia
Danantara Indonesia
Button AI SummarizeMembuat ringkasan dengan AI

Badan Pengelola Investasi Daya Anagata Nusantara atau BPI Danantara menyebut likuiditas pasar modal Indonesia kecil. Instansi pun berencana membereskan likuiditas pasar Bursa Efek Indonesia (BEI).

“Saya rasa yang paling penting likuditasnya diperbaiki dulu. Saya tidak akan berkomentar mengenai saham gorengan maupun konglomerat," kata Managing Director Treasury Danantara IndonesianAli Setiawan kepada wartawan di Kantor Danantara, Jumat (28/11). 

Ali mengatakan likuiditas harian rata-rata di pasar saham Indonesia masih sangat kecil. Bahkan porsi Indonesia di indeks global seperti Morgan Stanley Capital International (MSCI), sangat kecil. 

Menurut dia, apabila metodologi baru nantinya diterapkan, porsinya bahkan bisa turun menjadi di bawah 1%. Sementara India di kisaran 18% - 20% dan Cina sekitar 30%.

“Jadi paling penting sebetulnya, pasarnya harus ramai terlebih dulu. Volume secara likuditas harus ramai. Kalau misalnya mau creating, nanti indeks yang lain bisa, begitu ya,” ujar Ali. 

Sebelumnya Menteri Keuangan Purbaya Yudhi Sadewa menyoroti masih maraknya praktik 'saham gorengan' yang merugikan investor kecil, tanpa ada tindakan kepada para pelakunya. Ia menegaskan penertiban harus dilakukan. 

Saat ini, Kemenkeu tengah melakukan aksi 'bersih-bersih' di internal. Salah satu yang sudah dilakukan yakni memecat pegawai pajak yang menyalahi kewenangan. Oleh karena itu, ia berharap penertiban dapat dilakukan BEI di pasar modal. Setelah itu, pemerintah akan mempertimbangkan bentuk insentif yang sesuai.

“Tapi kalau saya sudah merapikan masih ada masalah lagi, dia (Dirut BEI) bisa menghadap saya lagi,” katanya. 

Ia menegaskan bahwa fokus utama saat ini bukan hanya mendorong pasar modal, tetapi juga memperkuat perekonomian Indonesia. Menurut dia, pemerintah masih memiliki ruang fiskal yang cukup untuk mengucurkan dana, jika diperlukan. Menurut dia, pasar saham akan ikut menguat jika ekonomi tumbuh baik karena menggambarkan ekspektasi investor terhadap prospek perekonomian ke depan. 

“Likuiditas baru kurang dari satu bulan jalan. Tidak mungkin tiba-tiba lari. Tetapi mereka bisa hitung ke depan akan seperti apa ekonominya,” Purbaya menambahkan.

Baca artikel ini lewat aplikasi mobile.

Dapatkan pengalaman membaca lebih nyaman dan nikmati fitur menarik lainnya lewat aplikasi mobile Katadata.

mobile apps preview
Reporter: Nur Hana Putri Nabila

Cek juga data ini

Artikel Terkait

Video Pilihan
Loading...