RS Ikut Terdampak Covid-19, Laba Mitra Keluarga Semester I Susut 20%
Pandemi corona ternyata berdampak terhadap kinerja keuangan rumah sakit. PT Mitra Keluarga Tbk, misalnya, laba bersihnya pada semester I 2020 turun hingga 19,7% secara tahunan atau year on year (yoy), dari Rp 359,1 miliar menjadi Rp 288,7 miliar pada semester I 2019.
Berdasarkan laporan keuangan semester I 2020, Mitra Keluarga membukukan penurunan pendapatan bersih sebesar 8,83% yoy menjadi Rp 1,44 triliun dibandingkan periode yang sama tahun sebelumnya sebesar Rp 1,58 triiun.
Rinciannya, pendapatan dari rawat inap turun turun 6,2% menjadi Rp 934,2 miliar dari sebelumnya Rp 996,3 miliar, endapatan dari rawat jalan turun 13,6% yoy menjadi Rp 507 miliar dari sebelumnya Rp 588 miliar.
Sementara itu, beban penjualan meningkat 25,6% yoy menjadi Rp 21,67 miliar dibanding semester I tahun lalu sebesar Rp 17,25 miliar. Sehingga total beban usaha perusahaan berkode emiten MIKA ini naik 7,7% yoy menjadi Rp 320,2 miliar dibanding periode yang sama tahun lalu Rp 297,5 miliar.
Namun untuk mengantisipasi dampak covid-19 pada semester II tahun ini, manajemen Mitra Keluarga talah menyiapkan sejumlah strategi, salah satunya memanfaatkan teknologi dalam melayani para pasien, termasuk pasien Covid-19, dan memaksimalkan layanan home care.
Coprorate Secretary Mitra Keluarga, Joyce V. Handajani, mengatakan perusahaan akan melakukan pengembangan layanan untuk pengujian atau testing dan perawatan pasien Covid-19, serta fokus pada layanan home care dan juga pengantaran obat.
“Perseroan melakukan ini dengan memanfaatan teknologi untuk kelangsungan bisnis dan operasional perusahaan. Misalnya untuk virtual meeting, tele-konsultasi, touchless payment,” kata Joyce melalui keterbukaan informasi di Bursa Efek Indonesia, Jumat (14/8).
Meski begitu, menurut Joyce, Mita Keluarga tetap berupaya meningkatkan kewaspadaan dan menjalankan protokol kesehatan terkait COVID-19 bagi seluruh pengunjung, pasien, serta karyawan rumah sakit.
Rumah sakit juga membekali para karyawan serta tenaga medis dengan meningkatkan imunitas melalui asupan vitamin dan makanan tambahan, serta memastikan ketersediaan alat pelindung diri sesuai dengan tingkat level risiko di masing-masing lokasi perawatan.
“Kita juga memanfaatkan peluang untuk ekspansi rumah sakit melalui pembangungan rumah sakit baru dan juga akuisisi kedepannya,” ujarnya.