Merger Bank Syariah BUMN Makin Terang, Saham BRI Syariah Naik 25%
Saham PT Bank BRIsyariah Tbk (BRIS) naik signifikan, bahkan sempat menyentuh harga Rp 1.125 per saham pada pembukaan perdagangan Selasa (13/10). Saham anak usaha PT Bank Rakyat Indonesia Tbk (BBRI) ini menguat hingga 25% dibandingkan dengan harga pada penutupan perdagangan hari sebelumnya.
Tercatat hingga sekitar pukul 10.16 WIB, saham BRI Syariah diperdagangkan dengan volume sebanyak 317,76 juta unit saham dengan nilai transaksi totalnya Rp 335,94 miliar sebanyak 23.957 kali. Investor asing pun tercatat membeli dengan nilai bersih Rp 4,77 miliar di pasar reguler.
Kenaikan saham BRI Syariah pada perdagangan hari ini sejalan dengan semakin jelasnya rencana penggabungan alias merger bank-bank syariah Badan Usaha Milik Negara (BUMN). Berdasarkan informasi yang Katadata.co.id terima, bank-bank BUMN melakukan penandatanganan conditional merger agreement pada Senin (12/10) sore.
"Salah satu sentimen yang membuat saham BRI Syariah naik signifikan adalah aksi korporasi (merger) tersebut," kata analis Pilarmas Investindo Sekuritas Okie Ardiastama kepada Katadata.co.id, Selasa (13/10).
PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk sebagai induk BRI Syariah, sejak kemarin belum memberikan respons. Katadata.co.id mencoba menghubungi Direktur Keuangan BRI Haru Koesmahargyo untuk mengkonfirmasi perihal penandatanganan tersebut.
Sementara, Plt Direktur Utama PT Bank Mandiri (Persero) Tbk Hery Gunardi memberikan respons terkait perkembangan merger bank syariah BUMN. Meski begitu, ia belum mau mengatakan lebih detail soal tandatangan yang kabarnya digelar Mandiri CLub, Jakarta.
Ketika dihubungi Katadata.co.id pada Senin malam, ia hanya menjawab, "Besok akan ada press conference. Tunggu besok ya akan dijelaskan," kata Hery. Rencananya, konferensi pers terkait perjanjian merger ini dilaksanakan hari ini sekitar pukul 15.00 WIB.
Masing-masing bank BUMN memiliki bisnis di sektor syariah. Tiga bank sudah berbentuk Bank Umum Syariah (BUS) yaitu PT Bank Syariah Mandiri, PT Bank BNI Syariah, dan yang sudah melantai di pasar modal BRI Syariah. Sementara, bisnis syariah BTN masih dalam bentuk unit usaha syariah (UUS).