Matahari Siap Tambah Gerai Usai Temasek Jadi Pemegang Saham
PT Matahari Putra Prima Tbk (MPPA) yang merupakan bagian dari dari Lippo Group optimis meneruskan rencana pembukaan gerai-gerai baru pada 2021. Rencana ini dipastikan terus berjalan di tengah masuknya BUMN Singapura, Temasek Holdings (Private) Limited sebagai pemegang saham.
Sekretaris Perusahaan MPPA Danny Kojongian mengatakan perusahaan tetap fokus dalam mengoperasikan bisnis ritelnya melalui gerai Hypermart, HyFresh, Foodmart, Boston Health & Beauty, dan lainnya. Bahkan, berencana menambah dan merenovasi gerai, karena optimistis dampak pandemi berakhir pada tahun ini.
"Rencana tersebut sebelumnya ditangguhkan pada 2020 karena kondisi pasar dan ekonomi yang sulit di tengah di tengah merebaknya pandemi Covid-19," kata Danny melalui keterbukaan informasi, Kamis (18/2).
Di samping itu, Matahari Putra Prima terus mengembangkan dan memperkuat layanan ritel online dengan melakukan langkah-langkah penyempurnaan pada sistem online yang dimiliki secara organik. Perseroan juga semakin mengembangkan kerja sama dengan operator marketplace di Indonesia.
"Dengan berkolaborasi kerja sama saat ini dengan GrabMart, Shopee, Tokopedia, dan Blibli," ujarnya.
Danny juga mengatakan masuknya Temasek melalui Anderson Investments Pte. Ltd sebagai pemegang saham, diharapkan bisa meningkatkan profil investasi ke depan. Apalagi, Temasek merupakan investor global yang memiliki profil baik di pasar internasional.
Masuknya Temasek ke Matahari Putra Prima berawal dari perjanjian penempatan hak tukar (exchangeable rights subscription agreement) tertanggal 31 Januari 2013. Perjanjian dibuat oleh Prime Star Investment Pte. Ltd, PT Multipolar Tbk (MLPL), dan Anderson Investments.
Multipolar merupakan pemegang saham Matahari Putra Prima sebanyak 3,78 miliar unit saham atau setara 50%. Multipolar juga memiliki 100% saham Prime Star, dimana Prime Star merupakan pemegang saham Matahari Putra Prima sebanyak 1,4 miliar unit atau setara 19%.
Berdasarkan perjanjian kerja sama, Prime Star menerbitkan equity linked instrumen tanpa bunga yang disebut exchangeable rights dengan jumlah pokok US$ 300 juga. Seluruhnya diambil dan dibayar penuh oleh Anderson berdasarkan ketentuan dan persyaratan pada 2013.
Exchangeable rights dapat ditukarkan dengan saham-saham Matahari Putra Prima sejumlah 1,4 miliar saham, pada setiap waktu berdasarkan opsi dari Anderson, selambat-lambatnya 31 Januari 2021.
Pada 18 Januari 2021, Anderson mengirim notifikasi akan melaksanakan hak tukar tersebut. Maka pada 26 Januari 2021, telah dilakukan crossing sebesar 1,4 miliar unit saham dari Prime Star ke Anderson sebanyak 1,4 miliar atau setara 19% saham sebagai pelaksanaan hak tukar.
Menurut Danny, sebenarnya Temasek melalui Anderson sudah menjadi pemegang saham Matahari Putra Prima sejak 2013 secara tidak langsung. Makanya, transaksi pelaksanaan hak tukar tersebut tidak akan mengubah proses bisnis pada Matahari Putra Prima.