TBS Energy (TOBA) Jual Saham PLTU Paiton ke Medco Hampir Rp 1 Triliun
Emiten pertambangan batu bara PT TBS Energi Utama Tbk (TOBA) melepas saham Pembangkit Listrik Tenaga Uap (PLTU) Paiton Energy miliknya kepada PT Medco Daya Energi Sentosa, perusahaan milik Arifin Panigoro. Nilai transaksinya mencapai US$ 68,86 juta atau setara Rp 998,61 miliar (kurs Rp 14.500 per saham).
Melalui anak usahanya, PT Batu Hitam Perkasa (BHP), TBS Energi melepas 2.124 saham atau setara 5% dalam modal PT Paiton Energy. Melalui pemindahan hak saham, perusahaan yang didirikan oleh Menteri Koordinator Maritim dan Investasi Luhut Binsar Panjaitan itu akan memperoleh sebesar US$ 64,61 juta atau sekitar Rp 936,84 miliar.
Selain itu, Batu Hitam Perkasa juga melepas 250.050 saham kelas A atau setara 5% dalam modal Minejesa Capital B.V. Perusahaan yang berbasis di Belanda ini didirikan khusus dalam rangka penerbitan obligasi global untuk kepentingan Paiton Energy. Nilai transaksi pengalihan hak ini US$ 3,86 juta atau setara Rp 55,97 miliar.
Berdasarkan prospektus TBS Energi Utama yang sebelumnya bernama PT Toba Bara Sejahtra Tbk itu, aksi korporasi dijalankan sebagai salah satu bagian dari rencana perusahaan untuk mengembangkan sumber daya energi terbarukan dan mengurangi jejak karbon.
Di samping itu, pengalihan saham juga dilakukan untuk memperkuat kondisi keuangan TBS Energi Utama. Dari sudut pandang strategis, perseroan melihat pengalihan saham memiliki nilai ekonomis, baik bagi induk maupun perusahaan anaknya tersebut.
"Pelaksanaan transaksi pengalihan saham BHP ini tidak mempengaruhi kegiatan operasional perseroan saat ini dan secara jangka panjang akan memperkuat kondisi keuangan perseroan," dikutip dari keterbukaan informasi, Selasa (24/8).
Berdasarkan situs resmi, Paiton Energy merupakan perusahaan yang berdiri sejak 1994. Perusahaan terlibat dalam bidang power plant dan saat ini memiliki dan mengoperasikan tiga pembangit listrik batu bara di pembangkit listrik Paiton di Probolinggo, Jawa Timur.
Dari tiga pembangkit listrik, dua pembangkit menggunakan Sub Critical Boiler (2 x 615 MW) dan satu pembangkit menggunakan Super Critical Boiler (815 MW) yang merupakan pembangkit pertama yang memperkenalkan Super Critical Technology di Indonesia
Perusahaan menghasilkan sekitar 13,500 GWh listrik per tahun, yang menyumbangkan sekitar 10% dari konsumsi listrik tahunan di pulau Jawa. Paiton Energy bekerja sama dengan PT Perusahaan Listrik Negara (Persero) dengan memberikan 2,045 MW listrik atau sekitar 6% dari total kapasitas yang terpasang di Jawa.
Berdasarkan data BEI, sebagian besar saham TBS Energy kini dimiliki Highland Strategic Holdings Pte. Ltd yakni 61,91%. perusahaan milik Luhut Panjaitan PT Toba Sejahtra memiliki 10%. Sisanya, Bintang Bara B.V 10%, PT Bara Makmur Abadi 6,25%, PT Sinergi Sukses Utama 5,1%, dan kepemilikan publik 6,74%.