4 Program Kerja Sama LinkAja Syariah dan BSI. Apa Keuntungan Nasabah?
PT Fintek Karya Nusantara yang memiliki layanan keuangan elektronik berbasis aplikasi LinkAja menjalin kerja sama dengan PT Bank Syariah Indonesia Tbk (BSI). Kolaborasi ini mencakup empat program berkaitan dengan layanan digital.
Program pertama yang dikerjasamakan yakni promosi bersama yang mencakup dan tidak terbatas untuk ekstra saldo berkah, bonus top up saldo, dan transfer. Program selanjutnya, disbursement tunjangan untuk karyawan BSI melalui aplikasi LinkAja.
Kedua perusahaan pelat merah ini juga menjalin kerja sama dan integrasi produk cardless withdrawal, buka rekening online, transfer saldo LinkAja ke rekening BSI, dan virtual account BSI. Terakhir, program-program lain dalam rangka meningkatkan layanan keuangan syariah di Indonesia.
Lalu, apa keuntungan bagi para nasabah dalam kerja sama tersebut? Melalui kolaborasi ini, layanan syariah LinkAja bisa memfasilitasi berbagai transaksi pembayaran berbasis syariah. Seperti pembayaran tagihan, pembelian token listrik, transportasi, belanja di pasar, supermarket, hingga e-commerce.
Selain itu, fasilitas yang diberikan oleh layanan syariah LinkAja adalah fitur pembayaran islami yang lebih spesifik seperti pembayaran zakat, infak, kurban, investasi syariah, hingga pendaftaran haji secara online.
Direktur Marketing LinkAja Wibawa Prasetyawan mengatakan, kolaborasi ini bisa menghadirkan lebih banyak pilihan untuk mendukung pengalaman bertransaksi menggunakan layanan syariah LinkAja. Terlebih, dengan ekosistem dan layanan transaksi digital yang lengkap mengikuti kaidah-kaidah syariah.
Ia berharap layanan syariah LinkAja bisa ikut menyukseskan dan berkontribusi dalam master plan ekonomi syariah yang diluncurkan oleh Presiden Joko Widodo pada 2019. Ini untuk menjadikan Indonesia yang mandiri, makmur, dan madani.
"Serta menjadi pusat ekonomi syariah terkemuka di dunia,” ujar Wibawa dalam sambutan di acara kerja sama tersebut, Kamis (25/11).
Wibawa mengatakan, jumlah pengguna LinkAja saat ini mencapai 79 juta nasabah dan 5,8 juta pengguna layanan syariahnya. LinkAja berupaya mengeksplorasi potensi-potensi negeri, mengedukasi masyarakat, sekaligus memudahkan akses layanan keuangan digital.
"Agar semakin banyak masyarakat Indonesia yang dapat merasakan manfaat yang berarti,” ujar Wibawa.
Pada kesempatan yang sama, Direktur Utama BSI Hery Gunardi mengatakan akselerasi digital menjadi salah satu fokus BSI dalam menggenjot kinerja bisnis dan meraih pertumbuhan. BSI terus melakukan transformasi digital untuk menghadirkan kemudahan layanan keuangan, termasuk melalui strategi memperluas sinergi dan kerja sama dengan mitra strategis.
Kuatnya akselerasi digital BSI tercermin dari transaksi kumulatif BSI Mobile sebanyak 74,24 juta transaksi atau tumbuh 133 % secara tahunan. Hal lain juga ditunjukkan dengan kenaikan transaksi e-channel pada September 2021 sebanyak 162,40 juta transaksi atau 95 % dari total transaksi.
Hery berharap bersama layanan syariah LinkAja ini, akan memberikan manfaat besar bagi masyarakat Indonesia dalam mengakses semua layanan perbankan syariah. "Salah satunya rencana pembukaan rekening BSI secara daring melalui aplikasi LinkAja," ujar Hery.
Wakil Menteri BUMN Kartika Wirjoatmodjo menegaskan keberadaan industri keuangan syariah di Indonesia memang telah mengalami peningkatan dan perkembangan yang signifikan. Untuk itu fasilitator keuangan syariah berperan penting pada seluruh aktivitas ekonomi dalam ekosistem industri halal.
Kolaborasi antara layanan perbankan BSI dan e-wallet layanan syariah LinkAja menunjukkan tren yang positif, dengan inovasi produk, peningkatan layanan. "Serta pengembangan ekosistem digital bagi masyarakat Indonesia," kata Tiko, sapaan akrabnya.
Sementara itu, Wakil Menteri Agama Zainut Tauhid Sa’adi mengatakan Indonesia memiliki potensi yang besar dalam pengembangan ekonomi dan keuangan syariah. Sebagai negara dengan penduduk muslim terbesar di dunia, menjadikan Indonesia sebagai tren yang baik dalam perdagangan produk halal di dunia.
Melalui sinergi syariah LinkAja dengan BSI, diharapkan dapat menjadi pelopor yang baik untuk transformasi digital bagi ekosistem syariah yang berkelanjutan. "Semua masyarakat Indonesia dapat memiliki literasi yang baik akan penggunaan sistem pembayaran elektronik berbasis syariah,” ujarnya.