Direktur Utama Bukalapak Rachmat Kaimuddin Mengundurkan Diri
Rachmat Kaimuddin mengundurkan diri dari jabatan direktur utama PT Bukalapak.com Tbk. Surat permohonan pengunduran diri dilayangkan pada Selasa (28/12).
Rachmat menjabat sebagai Direktur Utama Bukalapak sejak Desember 2019. Ia menggantikan Achmad Zaky.
Dengan demikian, masa jabatan Rachmat di emiten e-commerce dengan kode BUKA itu hanya dua tahun.
"Permohonan pengunduran diri tersebut akan dilakukan dengan memperhatikan ketentuan anggaran dasar perseroan dan peraturan perundang-undangan yang berlaku," tulis Corporate Secretary BUKA Perdana A Saputro dalam keterbukaan informasi di laman resmi Bursa Efek Indonesia (BEI), Rabu (29/12).
Perdana menyampaikan, pengunduran diri Rachmat tidak berdampak material. Artinya, perseroan masih melakukan kegiatan usaha dengan baik dan tidak menganggu kelangsungan usaha.
Ia mengatakan, Rachmat masih menduduki posisinya sebagai direktur utama BUKA. Menurutnya, Rachmat akan memantu proses transisi kepemimpinan di internal perseroan.
Ia juga mengungkapkan alasan pengunduran diri yakni Rachmat berencana untuk bekerja di instansi pemerintah. Di sisi lain, Teddy Oetomo, Natalia Firmansyah, dan Willix Halim tetap menjabat sebagai direktur di Bukalapak.
"Segenap Dewan Komisaris dan Manajemen Bukalapak menyatakan penghargaan tertinggi serta apresiasi atas kontribusi Rachmat selama dua tahun ini. Berdasarkan informasi dari surat pengunduran diri, Rachmat berencana akan melakukan pengabdian negara dengan bekerja untuk pemerintah," kata Perdana.
Rachmat mendapatkan gelar Bachelor of Science dari Massachusetts Institute of Technology, Boston setelah menuntut ilmu selama 1998 - 2001. Lalu, memperoleh gelar Master of Business Administration dari Stanford University, California pada 2008.
Sebelum bergabung dengan Bukalapak, dia menjabat sebagai Direktur Keuangan dan Perencanaan PT Bank Bukopin Tbk sejak 2018. Ia juga menempati posisi anggota Dewan Komisaris di bank yang sama sejak 2014.
Rachmat memulai karier sebagai Hardware Design Engineer di Teradyne, Inc di Amerika Serikat (AS) pada 2001. Lalu, ia bekerja sebagai Senior Associate di The Boston Consulting Group Southeast Asia pada 2003.
Pada 2007, ia bekerja sebagai Summer Interns terkait minyak dan gas (migas) di International Finance Corporations Indonesia. Kemudian, ia menjabat Chief Financial Officer (CFO) PT Cardig Air Services Indonesia pada 2009.
Lalu, ia menempati posisi Group CFO PT Amstelco Indonesia Tbk pada 2011. Kemudian, Rachmat menjabat Advisor to the Board di PT Toba Bara Sejahtera 2012 dan Vice President Baring Private Equity Asia Singapore dan Indonesia pada tahun yang sama.
Sebelum Rachmat, salah satu komisaris Bukalapak, yakni Lau Eng Boon mengundurkan diri. Ia merupakan komisaris dari salah satu pemegang saham perseroan, yakni Government of Singapore Investment Corporation Pte Ltd atau GIC.
Alasan Lau mengundurkan diri yakni karena pensiun di GIC.
Berdasarkan data Stockbit, saham BUKA konsisten bergerak di zona merah tiga hari pasca-penawaran umum perdana atau IPO. Secara tahun berjalan harga saham BUKA telah turun 634 poin atau melemah 59,81% ke posisi Rp 426 per saham atau titik terendah.