Gabung dengan Pelindo, IPCC Incar Omzet dan Laba Tumbuh 15% Tahun Ini

Cahya Puteri Abdi Rabbi
24 Januari 2022, 18:59
IPCC
ANTARA FOTO/Arnas Padda/yu/rwa.
Aktivitas bongkar muat di Terminal Peti Kemas Makassar yang dikelola oleh PT Pelabuhan Indonesia (Pelindo) IV (Persero) di Makassar, Sulawesi Selatan, Senin (20/9/2021).

Entitas Grup Pelindo, PT Indonesia Kendaraan Terminal Tbk (IPCC) menargetkan pendapatan dan laba bersih tumbuh pada kisaran 12% hingga 15% pada 2022 dibandingkan capaian tahun lalu. 

Direktur Utama IPCC Rio T.N Lasse mengatakan perusahaan menyiapkan fasilitas untuk melayani para pabrikan otomotif dengan optimal, mulai dari pemenuhan fasilitas dedicated area, aktivitas kendaraan yang di bawa masuk ke lapangan penumpukan, lalu dilakukan inspeksi, pengecekan, hingga aktivitas pengapalan, begitupun dengan sebaliknya.

Selain itu, IPCC memiliki sejumlah fasilitas di antaranya, lapangan penumpukan dengan luas kurang lebih 60 hektare, fasilitas gate, fasilitas pergudangan untuk inspeksi, dan sejumlah dermaga untuk sandar kapal RoRo pengangkut kargo kendaraan.

“Dengan fasilitas infrastruktur dan suprastruktur yang mumpuni tersebut, kami siap menangkap peluang untuk meningkatkan kinerja di tahun ini," kata Rio dalam keterangan resminya, Senin (24/1).

Perseroan juga tengah melakukan sejumlah pengembangan dengan melakukan perluasan lahan di area eks-DKP di daerah Tanjung Priok yang berbatasan dengan lahan penumpukan seluas 1,89 hektare.

Selain itu, perusahaan juga menjalin kerja sama dalam pengoperasian pelabuhan lain yang masih dalam Grup Pelindo, di luar Terminal yang telah dioperasikan oleh IPCC seperti Terminal Tanjung Priok, Terminal Panjang, Terminal Dwikora, dan MKO MTKI Gresik. Kemudian, Terminal Belawan yang mulai dioperasionalkan pada awal Januari tahun ini.

Perseroan melakukan penjajakan dengan Terminal di Surabaya, Makasar, Balikpapan, dan lainnya yang dapat dijadikan hub terminal kendaraan. Berikutnya, melakukan pendekatan dengan sejumlah produsen untuk tidak hanya terlayani dari sisi layanan penumpukan, namun juga dapat dilayani dalam proses bongkar muat oleh IPCC.

"Kami juga mengembangkan digitalisasi IT sehingga terkoneksi sistem antara IPCC melalui autogate system hingga billing system dan payment gateway; sistem para pabrikan otomotif; hingga sistem di kepabeanan untuk keperluan administrasi pelaporan," ujar dia.

Adapun, pengembangan lainnya berupa layanan beyond terminal atau beyond the gate yang merupakan rencana bisnis IPCC sebagai bagian dari layanan bernilai tambah, di mana IPCC dapat memberikan layanan tambahan di luar terminal IPCC atau remote area, termasuk layanan distribusi kendaraan antar wilayah maupun antar pulau dengan kerja sama dengan sejumlah pelabuhan.

Layanan kendaraan tersebut dapat berupa layanan kendaraan baru maupun kendaraan bekas, yang memiliki potential market cukup besar di Indonesia. Untuk itu, IPCC melakukan pemeliharaan dan peningkatan kapasitas, fasilitas, dan peralatan terminal berbasiskan perencanaan dan kontrol, serta peningkatan pelayanan terminal melalui perbaikan fasilitas dermaga dan lapangan.

Halaman:
Reporter: Cahya Puteri Abdi Rabbi
Editor: Lavinda
Berita Katadata.co.id di WhatsApp Anda

Dapatkan akses cepat ke berita terkini dan data berharga dari WhatsApp Channel Katadata.co.id

Ikuti kami

Artikel Terkait

Video Pilihan
Loading...