WIKA Rilis Obligasi dan Sukuk Rp 2,5 T, Dananya untuk Apa?
PT Wijaya Karya (Persero) Tbk atau WIKA berencana menerbitkan surat utang senilai Rp 2,5 miliar, dengan rincian obligasi senilai Rp 1,75 triliun dan sukuk mudharabah senilai Rp 750 miliar.
Dalam keterbukaan informasi di Bursa Efek Indonesia (BEI), manajemen WIKA menyatakan, dana hasil penerbitan obligasi ini seluruhnya akan digunakan untuk pembayaran sebagian utang jangka pendek perseroan.
"Penggunaan dana yang diperoleh dari hasil penawaran umum sukuk mudharabah setelah dikurangi biaya-biaya emisi, akan digunakan seluruhnya untuk membiayai modal kerja proyek infrastruktur dan gedung yang tidak bertentangan dengan prinsip syariah di pasar modal," tulis manajemen WIKA, dikutip Selasa (25/1).
Penerbitan obligasi ini merupakan bagian dari Penawaran Umum Berkelanjutan (PUB) Obligasi Berkelanjutan II Wijaya Karya dengan target dana yang dihimpun Rp 3,5 triliun dan PUB Sukuk Mudharabah II Wijaya Karya dengan target dana Rp 1,5 triliun.
Obligasi senilai Rp 1,75 triliun yang diterbitkan terdiri dari tiga seri, yakni Seri A senilai Rp 593,95 miliar dengan tingkat bunga 6,5% per tahun dan bertenor tiga tahun, seri B senilai Rp 425,15 miliar dengan kupon 7,75% per tahun dan bertenor lima tahun, serta seri C senilai Rp 730,90 miliar dan kupon tetap 8,3% per tahun dan bertenor tujuh tahun.
Sementara itu, sukuk diterbitkan dalam tiga seri, yakni seri A dengan emisi Rp 412,90 miliar dengan bagi hasil Rp 6,5%, seri B senilai Rp 176,05 miliar dan bagi hasil 7,75%. Terakhir, seri C senilai Rp 161,05 miliar dan bagi hasil 8,3%.
Ketiga seri ini surat utang ini masing-masing akan jatuh tempo secara beturut-turut pada 15 Mei 2022, 15 Februari 2025, dan 15 Februari 2027.
Dalam proses penerbitan instrumen utang ini, perseroan bekerja sama dengan PT BNI Sekuritas, PT BRI Danareksa Sekuritas, dan PT Mandiri Sekuritas selaku penjamin pelaksana emisi. Sedangkan PT Bank Mega Tbk (MEGA) bertindak sebagai wali amanat.
Berikut jadwal penerbitan obligasi dan sukuk WIKA :
1. Tanggal Efektif : 31 Agustus 2021
2. Perkiraan Masa Penawaran Umum : 9 – 10 Februari 2022
3. Perkiraan Tanggal Penjatahan : 11 Februari 2022
4. Perkiraan Tanggal Pengembalian Uang Pemesanan : 15 Februari 2022
5. Perkiraan Tanggal Distribusi Obligasi Dan Sukuk Mudharabah Secara Elektronik (“Tanggal Emisi”) : 15 Februari 2022