Sumber Tani Agung Tawarkan Saham Perdana di Level Rp 600 per Saham
PT Sumber Tani Agung Resources mulai memasuki masa penawaran umum hari ini (2/3) hingga 8 Maret mendatang. Perusahaan pengelola kelapa sawit ini menetapkan harga final dalam penawaran saham perdana atau initial public offering (IPO) sebesar Rp 600 per saham.
Berdasarkan prospektus yang diterbitkan, perseoran akan melepas sebanyak-banyaknya 877 juta saham baru dengan nilai nominal Rp 100 per saham. Jumlahnya mewakili sebanyak 8,06% dari modal ditempatkan dan disetor penuh dalam perseroan setelah IPO.
"Jumlah seluruh nilai penawaran umum perdana saham ini adalah sebesar Rp 526,2 miliar," demikian tertulis dalam prospektus, dikutip Rabu (2/3).
Bersamaan dengan IPO ini, perseroan juga menjalankan program pemberian saham penghargaan dalam employee stock allocation (ESA) dan program hak opsi pembelian saham dalam management and employee stock option plan (MESOP).
Manajemen perseroan menjelaskan, bila terjadi kelebihan pemesanan pada penjatahan terpusat, perusahaan yang akan menggunakan kode saham STAA di papan bursa ini akan mengeluarkan maksimal 85,87 juta saham tambahan. Dengan begitu, jumlah keseluruhan IPO jika ada kelebihan permintaan akan menjadi maksimal 962,94 juta unit saham, dengan nilai mencapai Rp 577,76 miliar.
Perseroan mengadakan program ESA sebesar 0,81% saham dari saham yang ditawarkan atau sebesar 7,07 juta saham. Perseroan juga telah menyetujui pelaksanaan program MESOP dengan jumlah maksimal 1,28% atau sebesar 141 juta saham.
Dari dana hasil IPO, perseroan akan menggunakan keseluruhan dana untuk pembangunan industri hilir oleh PT Sumber Tani Agung Oils & Fats (STAOF) yang berlokasi di Lubuk Gaung, Dumai, Provinsi Riau, dengan luasan lahan kurang lebih 42,698 hektare.
Sekitar 54% akan digunakan untuk pembangunan pengolahan (refinery) dengan kapasitas 2.000 MT minyak kelapa sawit per hari, yang membutuhkan waktu 16 bulan, yang diperkirakan target penyelesaian pada April 2023.
Kemudian, sekitar 23% akan digunakan untuk pembangunan fasilitas dermaga. yang membutuhkan waktu 22 bulan, dan diperkiran target penyelesaian pada Oktober 2023. Selanjutnya, sekitar 23% akan digunakan untuk tangki timbun dengan kapasitas 35.000 MT yang membutuhkan waktu 22 bulan, dan diperkirakan target penyelesaian pada Oktober 2023.
Adapun, tujuan pembangunan dikarenakan volume CPO milik perseroan telah mencapai 70% dari kapasitas refinery. Selain itu, juga untuk memberikan nilai tambah bagi CPO yang diproduksi perseroan, serta memperluas pangsa pasar dengan melakukan diversifikasi ke produk turunan CPO.
Sebagai informasi, pernyataan efektif dari Otoritas Jasa Keuangan (OJK) telah diterima pada 25 Februari 2022. Kemudian, masa penawaran umum perdana saham dimulai hari ini (2/3) hingga 8 Maret 2022. Lalu, tanggal penjatahan adalah pada 8 Maret 2022 dan tanggal distribusi saham secara elektronik pada 9 Maret 2022.
Sumber Tani Agung menargetkan akan tercatat di papan Bursa Efek Indonesia (BEI) pada 10 Maret 2022. Adapun, penjamin pelaksana emisi efek yakni PT CIMB Niaga Sekuritas dan PT DBS Vickers Sekuritas Indonesia.