Laba Mitratel Naik 129,4% jadi Rp 1,38 Triliun di 2021

Syahrizal Sidik
10 Maret 2022, 11:21
Laba Mitratel Naik 129,4% jadi Rp 1,38 Triliun di 2021
mitratel.co.id
PT Dayamitra Telekomunikasi (Mitratel)

Perusahaan menara telekomunikasi BUMN, PT Dayamitra Telekomunikasi Tbk (IMTEL) atau Mitratel, membukukan laba bersih senilai Rp 1,38 triliun sepanjang 2021. Laba bersih tersebut meningkat 129,4% menjadi Rp 1,38 triliun dibandingkan 2020 yang sebesar Rp 602 miliar.

Lonjakan laba bersih anak usaha PT Telkom Indonesia (Persero) Tbk (TLKM) tersebut sejalan dengan pertumbuhan pendapatan MTEL. Sepanjang 2021, pendapatan Mitratel tumbuh 11% menjadi Rp 6,87 triliun dibandingkan tahun 2020 yang sebesar Rp 6,18 triliun.

Sementara itu, laba sebelum bunga, pajak, depresiasi, dan amortisasi (EBITDA) Mitratel pada 2021 mencapai Rp 5,18 triliun, meningkat 23,9% dibandingkan tahun 2020 yang sebesar Rp 4,18 triliun. Margin EBITDA naik menjadi 75,5% dari 67,6%.

Adapun, marjin laba bersih Mitratel pada 2021 mencapai 20,1%, meningkat dibandingkan 2020 yang sebesar 9,7%. 

“Mitratel yang baru melantai di bursa kurang lebih 4 bulan lalu atau tepatnya tanggal 22 November 2021, berhasil membukukan laba bersih tahun 2021 sebesar Rp 1,38 triliun atau melonjak 129,4%, ini menandakan bahwa Mitratel memiliki profitabilitas yang tinggi dan dapat mengembalikan value dari investasi shareholders,” kata Corporate Secretary Mitratel, Hendra Purnama, dalam siaran pers.

Mitratel berencana membagikan dividen dengan rasio maksimum sebesar 70% dari laba bersih tahun buku 2021. Rasio dividen tersebut akan diusulkan dalam Rapat Umum Pemegang Saham tahunan (RUPST) yang akan dilaksanakan dalam waktu yang tidak terlalu lama.

Menurut Hendra, laba bersih perseroan pada 2021 ditopang oleh pertumbuhan organik dan anorganik melalui strategi penjualan yang agresif dengan memanfaatkan keunggulan portofolio Mitratel yang tersebar secara luas di lokasi-lokasi atraktif. 

Sepanjang tahun lalu, Mitratel telah menambah sebanyak 796 tower dan 2.376 tenant secara organik Selain itu, perseroan melakukan strategi pertumbuhan inorganik yang agresif melalui akuisisi tower Telkomsel sebanyak 8.139 tower dan 8.215 tenant, serta konsolidasi aset tower Telkom sebanyak 798 tower dan 1.432 tenant.

Dari sisi pertumbuhan tahunan (Compound Annual Growth Rate/CAGR) pendapatan perseroan mencapai 14% selama periode 2017-2021. CAGR EBITDA sebesar 29% dan CAGR laba bersih mencapai 36%.

Sementara itu, nilai aset hingga akhir 2021 mencapai Rp 57,72 triliun, meningkat 128,3% dibandingkan 2020 yang sebesar Rp 25,28 triliun. Liabilitas naik 40,7% menjadi Rp 24,08 triliun dari Rp 17,12 triliun. Ekuitas melonjak 312,2% menjadi Rp 33,64 triliun dari Rp 8,16 triliun.

Secara operasional, Mitratel terus mencatat pertumbuhan tower dan tenant, yang ditopang oleh kesehatan finansial bisnis perusahaan. Jumlah tower hingga akhir 2021 mencapai 28.206 unit, naik 52,7% dibandingkan 2020 yang sebanyak 18.473 unit. Jumlah tenant 2021 naik 39,3% menjadi 42.594 dari 2020 yang sebanyak 30.570.

Untuk menjaga pertumbuhan berkelanjutan, Mitratel memiliki empat strategi. Pertama, perseroan akan terus memacu pertumbuhan organic. Mitratel akan melakukan langkah agresif untuk menangkap peluang permintaan menara baru (B2S) dan colocation  dari MNO melalui peningkatan kapasitas dan cakupan layanan.

Kedua, strategi M&A untuk melengkapi pertumbuhan organic. Perseroan akan melakukan konsolidasi industri dengan memanfaatkan kekuatan neraca dan arus kas perusahaan, serta memaksimalkan sinergi Telkom Group.

Ketiga, ekspansi ke layanan baru. Perseroan akan mengembangkan portofolio layanan infrastruktur digital yang lengkap untuk mendukung pengembangan infrastruktur penting dari MNO seperti Fiber, Edge infra solution, power-to-tower dan digital services (seperti IoT).

Keempat, meningkatkan efisiensi operasional. Perseroan akan mengimplementasikan inisiasi efisiensi biaya di berbagai area, seperti biaya operasi dan pemeliharaan untuk meningkatkan profitabilitas dan arus kas. Perseroan juga akan melakukan transformasi digital operasional dengan meningkatkan operational business process melalui integrasi sistem IT.

Pada perdagangan Rabu ini, terpantau harga saham MTEL dibuka menguat ke level Rp 790 per saham dengan nilai kapitalisasi pasar Rp 65,14 triliun. 

Cek juga data ini

Berita Katadata.co.id di WhatsApp Anda

Dapatkan akses cepat ke berita terkini dan data berharga dari WhatsApp Channel Katadata.co.id

Ikuti kami

Artikel Terkait

Video Pilihan
Loading...