Pendapatan Melesat, Yelooo Integra Balik Kerugian jadi Laba di 2021
PT Yelooo Integra Datanet Tbk (YELO) mencatatkan kenaikan pendapatan sebesar Rp 500,1 miliar di 2021. Angka ini naik 212% dari perolehan pendapatan tahun sebelumnya sebesar Rp 159,9 miliar.
Perseroan juga mengantongi laba kotor sebesar Rp 15,5 miliar atau naik 1.309% dari sebelumnya sebesar Rp 1,1 miliar. Kemudian, YELO mencatatkan laba bersih tahun berjalan sebesar Rp 14,7 miliar. Hasil ini jauh lebih baik dibandingkan periode yang sama tahun sebelumnya, di mana perseroan mencatatkan rugi bersih sebesar Rp 1,6 miliar.
Direktur Utama YELO, Wewy Susanto mengatakan, hasil positif tersebut berasal dari kontribusi pendapatan YELO dari penjualan paket data di pasar domestik yang dihasilkan dari anak usaha perseroan yakni, PT Abdi Harapan Unggul (AHU) yang diakuisisi pada akhir tahun 2021.
Pendapatan dari digital product atau paket data tercatat sebesar Rp 499,3 miliar, naik siginifikan sebesar 212% dibanding periode yang sama tahun sebelumnya sebesar Rp 159,9 miliar.
"Langkah akuisisi ini berhasil memberikan kontribusi positif kepada perseroan, sehingga mampu membalikkan keadaan dari sebelumnya rugi di tahun 2020, menjadi laba pada tahun 2021," kata Wewy dalam keterangan resminya, dikutip Selasa (5/4).
Untuk mempertahankan kinerja positif tersebut, perseroan terus melakukan percepatan ekspansi layanan internet cepat dan terjangkau. Langkah tersebut merupakan bagian dari transformasi YELO di tahun ini sebagai digital Internet Service Provider (ISP) berbasis kabel fiber optic, yang menyediakan internet cepat dengan harga terjangkau ke seluruh pelosok desa yang terbentang sepanjang Pulau Jawa.
Melalui layanan terbaru dengan nama Viberlink, perseroan optimistis dapat menghasilkan kinerja yang baik hingga akhir tahun 2022. Wewy menambahkan, dengan melihat peluang kebutuhan internet yang semakin tinggi dan ditambah dukungan pemerintah dalam pengembangan konektivitas di seluruh pelosok desa di pulau Jawa, perseroan yakin akan dapat melanjutkan kinerja positif yang sudah dicapai sejak tahun lalu.
Adapun, ekspansi bisnis YELO ke bidang digital ISP dimulai sejak YELO resmi mengakuisisi 99% saham PT Telemedia Komunikasi Pratama (TKP) pada awal tahun 2022. Hal itu melengkapi layanan bisnis konektivitas YELO, mulai dari segmen pasar lokal seperti data internet, hingga ke kebutuhan internet di luar negeri, yang diyakini akan semakin bertumbuh seiring dengan semakin banyak orang melakukan perjalanan ke luar negeri setelah pandemi menjadi endemi.
"Dengan akuisisi TKP ini, YELO berniat untuk menghadirkan internet berkecepatan tinggi dengan harga terjangkau sampai ke wilayah pelosok desa di seluruh pulau Jawa. Dengan demikian, kegiatan pemberdayaan ekonomi digital di tingkat desa dapat berkembang lebih cepat," ujar dia.
Yelooo Integra Datanet didirikan pada tahun 2017 sebagai perusahaan penyedia jasa penyewaan alat teknologi komunikasi bernama Passpod, yang saat ini telah berkembang menjadi one stop solution untuk turis selama perjalanan wisata mereka.
Pada perdagangan awal pekan ini, tercatat harga saham YELO bergerak menguat 5,31% ke level Rp 119 per saham dengan nilai kapitalisasi pasar Rp 227,62 miliar.