Laba Ciputra Naik 31% Jadi Rp 1,7 T pada 2021, Rumah Hunian Laris
PT Ciputra Development Tbk (CTRA) membukukan laba bersih Rp 1,73 triliun sepanjang 2021. Nilai itu melesar 31,38% dari raihan untung bersih periode yang sama tahun sebelumnya Rp 1,32 triliun. Kontribusi pendapatan terbesar berasal dari segmen kavling, rumah hunian, dan ruko.
Berdasarkan laporan keuangan perusahaan, pertumbuhan laba bersih seiring dengan kenaikan pendapatan bersih perseroan pada tahun lalu, di mana perseroan mencatatkan pertumbuhan pendapatan sebesar 20,55% menjadi Rp 9,73 triliun dari perolehan sebelumnya Rp 8,07 triliun.
Adapun, kenaikan pendapatan terbesar ditopang oleh segmen kavling, rumah hunian dan ruko yang menyumbang sebesar Rp 5,62 triliun. Kemudian, segmen apartemen dan kantor berkontribusi masing-masing sebesar Rp 1,34 triliun dan Rp 1,06 triliun.
Di samping itu, perseroan juga membukukan kenaikan pendapatan usaha sebesar 14,99% menjadi Rp 1,69 triliun dari sebelumnya Rp 1,47 triliun. Dengan rincian, pendapatan usaha dari rumah sakit sebesar Rp 671,1 miliar, pusat niaga Rp 425,87 miliar, hotel Rp 265,7 miliar, sewa kantor Rp 217,07 miliar, lapangan golf Rp 36,96 miliar dan lain-lain Rp 78,63 miliar.
Tahun lalu, perseroan mencatat total marketing sales sebesar Rp 7,4 triliun, meningkat 35% dibanding tahun sebelumnya dan naik 127% dari target marketing sales sebesar Rp 5,9 triliun. Pencapaian tersebut juga lebih tinggi dibandingkan dengan kondisi sebelum Covid-19, yaitu Rp 6,1 triliun pada 2019.
Adapun, pencapaian tersebut didorong oleh beberapa faktor, utamanya program insentif PPN DTP properti. Kontribusi program insentif PPN DTP terhadap total marketing sales mencapai 27%. Sedangkan untuk proyek baru, perseroan berhasil meluncurkan tiga proyek baru dan 14 cluster baru di proyek eksisting selama 2021.
Berdasarkan jenis produk, segmen rumah tapak tetap menjadi produk yang diminati oleh para pembeli, di mana segmen tersebut menyumbang 82% dari total marketing sales dengan kenaikan sebesar 22%.
Proyek CitraLand Gama City Medan menjadi kontributor marketing sales terbesar di 2021 dengan pencapaian sekitar Rp 900 miliar. CitraLand Gama City Medan juga berhasil meluncurkan klaster residensial baru yaitu Clarke Quay yang dijual mulai dari harga Rp 3,1 miliar.
Kemudian, sebanyak 194 unit rumah dan kavling serta 42 unit ruko di proyek CitraLand Kota Deli Megapolitan Helvetia terjual pada peluncuran perdana yang dilakukan pada akhir November 2021. Perseroan membukukan marketing sales sebesar Rp 464 miliar dari peluncuran tersebut.
Lalu, sepanjang tahun 2021, CitraRaya Tangerang juga telah meluncurkan enam klaster rumah baru dengan kisaran harga Rp 600 juta sampai dengan Rp 1,6 miliar.
"Perseroan melihat pertumbuhan di 2022 akan tergantung pada penanganan terhadap pandemi. Perseroan berharap agar pandemi dapat terkendali sehingga kegiatan ekonomi dapat kembali normal dan memberikan dampak positif terhadap aktivitas pengembangan pada proyek-proyek perseroan," ujar manajemen perseroan dalam paparan publik, awal September lalu (10/9).
Sementara itu, liabilitas perseroan tercatat turun menjadi Rp 21,27 triliun dari sebelumnya sebesar Rp 21,8 triliun. Terdiri dari, liabilitas jangka pendek Rp 10,96 triliun dan liabilitas jangka panjang Rp 10,31 triliun. Sedangkan, ekuitas perseroan hingga akhir 2021 tercatat naik dari sebelumnya Rp 17,46 triliun menjadi Rp 19,4 triliun.
Hingga akhir 2021, total aset perseroan tercatat sebesar Rp 40,67 triliun, naik dibanding posisi akhir Desember 2020 sebesar Rp 39,26 triliun. Terdiri dari, aset lancar Rp 21,89 triliun dan aset tidak lancar Rp 18,77 triliun.