Waskita Raup Rp 3,28 Triliun di Masa Penawaran Awal Obligasi dan Sukuk
PT Waskita Karya Tbk (WSKT) akan menerbitkan obligasi dan sukuk senilai total Rp 3,82 triliun. Jumlahnya terdiri dari, obligasi Rp 2,67 triliun dan sukuk mudharabah Rp 1,14 triliun. Pada masa penawaran awal (bookbuilding), penerbitan surat utang tersebut mencapai Rp 3,28 triliun dan terjadi kelebihan permintaan (oversubscribed) pada sukuk.
Dalam prospektus yang dirilis perseroan, penerbitan obligasi ini merupakan bagian dari penawaran umum obligasi IV Waskita Karya Tahun 2022 dan penawaran umum I sukuk mudharabah Waskita Karya Tahun 2022.
Obligasi akan diterbitkan dalam dua seri yakni, Seri A dengan nilai pokok Rp 658 miliar dan tingkat bunga tetap sebesar 6,65% per tahun, serta jangka waktu lima tahun sejak tanggal emisi. Kemudian, Seri B dengan nilai pokok Rp 1,46 triliun dan tingkat bunga tetap sebesar 7,55% per tahun, serta jangka waktu tujuh tahun sejak tanggal emisi. Dua obligasi ini masing-masing akan jatuh tempo 12 Mei 2027 untuk Seri A dan 12 Mei 2029 untuk Seri B.
Adapun, sukuk juga diterbitkan dalam dua seri. Pertama, seri A dengan emisi Rp 383 miliar dengan besaran nisbah sebesar 19,766% dari indikasi bagi hasil sebesar ekuivalen 6,65% per tahun, dan jangka waktu lima tahun. Kemudian, seri B senilai Rp 765 miliar dengan besaran nisbah 22,44% dari pendapatan melalui indikasi bagi hasil sebesar ekuivalen 7,55% per tahun, dan jangka waktu tujuh tahun.
Sebesar Rp 599,86 miliar dari dana hasil penawaran obligasi akan digunakan untuk mengganti kas perseroan yang akan digunakan terlebih dahulu untuk melunasi pokok obligasi berkelanjutan II Tahap III Tahun 2017 Seri B. Kemudian, sebesar Rp 484 miliar akan digunakan untuk pelunasan pokok obligasi berkelanjutan III Tahap IV Tahun 2019 Seri A.
Lalu, sebesar Rp 1,04 miliar akan digunakan untuk pelunasan sebagian pokok obligasi berkelanjutan III Waskita Karya Tahap I Tahun 2017 Seri B.
Sementara itu, dari dana hasil penawaran sukuk sebesar Rp 562,56 miliar akan digunakan untuk pelunasan sisa pokok obligasi berkelanjutan III Waskita Karya Tahap I Tahun 2017 Seri B, yang dananya telah digunakan dalam konstruksi perseroan yang tidak bertentangan dengan syariah.
Sedangkan sisa dari dana hasil penawaran sukuk akan digunakan untuk kebutuhan modal kerja konstruksi perseroan berupa pembayaran cost of goods sold (COGS) yang mencakup biaya bahan baku, tenaga kerja, subkontraktor, peralatan dan juga biaya administrasi pada proyek Kayu Agung-Palembang-Betung Tahap II yang direncanakan selesai pada 2023.
Sebagai informasi, masa penawaran umum obligasi dan sukuk ini berlangsung hari ini, 10 Mei. Lalu, tanggal penjatahan jatuh pada 11 Mei 2022, pengembalian uang pemesanan pada 12 Mei 2022, serta distribusi secara elektronik juga jatuh pada 12 Mei 2022. Selanjutnya, obligasi dan sukuk ini akan tercatat di BEI pada 13 Mei 2022.
Dalam proses penerbitan instrumen utang ini, perseroan bekerja sama dengan PT Bahana Sekuritas, PT BNI Sekuritas, PT BRI Danareksa Sekuritas, PT DBS Vickers Sekuritas Indonesia, PT Indo Premier Sekuritas dan PT Mandiri Sekuritas. Sementara itu, PT Bank KB Bukopin Tbk bertindak sebagai wali amanat.
"Proses bookbuilding obligasi dan sukuk ini juga berjalan baik dengan capaian sebesar Rp 3,28 triliun, serta porsi sukuk oversubscribe. Dengan suksesnya aksi korporasi ini, kami dapat memenuhi komitmen atas obligasi yang akan jatuh tempo tahun ini kepada para investor,” kata Direktur Utama Perseroan, Destiawan Soewardjono dalam keterangan resminya, dikutip Selasa (10/5).