XL Axiata Raih Pinjaman Rp 1 Triliun dari BNI untuk Ekspansi Usaha
PT XL Axiata Tbk (EXCL) mendapat fasilitas pinjaman dana sebesar Rp 1 triliun dari PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk (BBNI). Kedua perusahaan telah menandatangani perjanjian fasilitas modal kerja rekening koran tanpa komitmen pada 15 Juni lalu.
Dalam keterbukaan informasi di Bursa Efek Indonesia (BEI), fasilitas pinjaman tersebut memiliki jangka waktu 12 bulan sejak ditandatanganinya perjanjian. Adapun, pinjaman tersebut akan digunakan untuk keperluan umum perseroan.
"Namun, tidak terbatas pada belanja modal, modal kerja dan pengembangan bisnis," kata Sekretaris Perusahaan XL Axiata Ranty Astari Rachman dalam keterbukaan informasi, dikutip Jumat (17/6).
Sebelumnya, XL Axiata juga meraih fasilitas pinjaman bergulir tanpa komitmen sebesar Rp 1,9 triliun dari MUFG Bank Ltd. cabang Jakarta. EXCL dan MUFG Bank menandatangani perjanjian tersebut pada 9 Juni 2022.
Fasilitas pinjaman dengan jangka waktu 18 bulan tersebut akan digunakan perseroan untuk keperluan umum perusahaan, termasuk aksi korporasi dan belanja modal.
Seperti diketahui, XL Axiata akan memfokuskan bisnisnya pada bisnis seluler dan teknologi. Selain itu, peningkatan pengalaman pelanggan juga salah satu fokus utama dalam meningkatkan kinerja perseroan.
Di samping itu, perseroan juga terus berupaya untuk mengenalkan layanan konvergensi kepada masyarakat Indonesia, sekaligus meningkatkan manfaatnya.
"Strategi ini kami pandang sebagai cara terbaik untuk menghadapi kompetisi bisnis yang terus berlangsung ketat, daripada merespon persaingan tarif layanan," kata Presiden Direktur & CEO XL Axiata Dian Siswarini dalam keterangan resminya.
Hingga kuartal I 2022, perseroan berhasil membukukan laba bersih sebesar Rp 139 miliar. Pencapaian tersebut antara lain sebagai hasil dari upaya peningkatan pengalaman pelanggan dan digitalisasi yang didukung oleh peningkatan kualitas jaringan secara berkelanjutan.
Sementara itu, pendapatan layanan data perseroan tercatat sebesar Rp 5,91 triliun atau naik 10% secara tahunan. Kemudian, EBITDA perseroan di kuartal I 2022 meningkat sebesar 2% menjadi Rp 3,17 triliun, dengan margin 47%.
Beban biaya operasional perseroan juga meningkat sebesar 14% menjadi Rp 3,57 triliun dari Rp 3,13 triliun di periode yang sama tahun sebelumnya. Meningkatnya biaya operasional ini dipengaruhi oleh meningkatnya beban biaya regulasi, serta biaya penjualan dan pemasaran.
Selama periode tiga bulan pertama tahun ini, trafik data XL Axiata juga tercatat meningkat pesat hingga 34% dari sebelumnya 1.391 petabyte menjadi 1.857 petabyte.
Lalu, jumlah BTS 2G dan 4G XL Axiata mencapai lebih dari 133 ribu unit dari sebelumnya 94 ribu di akhir Maret 2021, dengan BTS 4G meningkat menjadi lebih dari 83 ribu. Adapun, area yang terlayani jaringan 4G juga bertambah menjadi 460 kota/kabupaten.