Triputra Agro Raup Laba Rp 1,77 Triliun di Semester I, Melesat 338%
Emiten perkebunan sawit, PT Triputra Agro Persada Tbk (TAPG) membukukan perolehan laba bersih yang diatribusikan kepada pemilik entitas induk Rp 1,77 triliun pada kuartal kedua tahun ini. Perolehan laba bersih tersebut melejit 338,5% dari kuartal kedua tahun 2021 yakni hanya Rp 405,89 miliar.
Seiring dengan kenaikan laba bersih, emiten dengan kode saham TAPG ini meraup pendapatan sebesar Rp 4,16 triliun, atau tumbuh 61,56% dari tahun lalu yang sebesar Rp 2,85 triliun.
Berdasarkan laporan keuangan perusahaan, produk minyak kelapa sawit dan inti kelapa sawit berkontribusi sebesar Rp 4,57 triliun atau tumbuh 63,19% dari tahun lalu yaitu sebesar Rp 2,80 triliun.
Selain itu, pendapatan juga didapat dari hasil penjualan tandan buah segar (TBS) sebesar Rp 20,70 miliar pada kuartal II 2022. Namun, angka penjualan TBS turun 47,61% dari tahun lalu sebesar Rp 39,53 miliar. Selanjutnya hasil penjualan karet sebesar Rp 14,52 milar atau naik 39,48% dari hasil tahun lalu sebesar Rp 10,57 miliar.
Dari sisi pengeluaran, beban pokok penjualan perseroan naik 21,13% atau sebesar Rp 2,65 triliun dari tahun lalu sebesar Rp 2,19 triliun.
Kemudian, perseroan juga mencatat beban penjualan dan pemasaran sebesar Rp 118,41 miliar atau naik 23,98% dari tahun lalu sebesar Rp 95,50 miliar. Selanjutnya, beban umum dan administrasi sebesar Rp 228,15 miliar atau naik 21,01% dari tahun lalu sebesar Rp 188,53 miliar. Lalu, beban lainnya sebesar Rp 11,81 miliar atau naik 34,54% dari tahun lalu sebesar Rp 8,77 miliar.
Hingga akhir Juni 2022, total nilai aset perseroan 13,91 triliun atau naik 11,78% dari posisi Desember 2021 sebesar Rp 12,44 triliun. Selain itu, total liabilitas perseroan sebesar Rp 4,77 triliun atau naik 2,57% dari sebelumnya sebesar Rp 4,77 triliun. Perseroan juga mencatat total ekuitas Rp 13,91 triliun atau naik 11,78% dari sebelumnya Rp 12,44 triliun.
Secara kuartalan, perolehan laba TAPG juga mencatatkan pertumbuhan. Pada kuartal I 2022, Triputra Agro membukukan laba bersih sebesar Rp 873,50 miliar atau naik 512% dari sebelumnya sebesar Rp 142,72 miliar. Kenaikan laba seiring dengan pendapatan perseroan yang juga meroket sebesar 62,14% menjadi Rp 2,19 triliun dari sebelumnya Rp 1,35 triliun.
Tercatat, penjualan kelapa sawit dan inti kelapa sawit berkontribusi sebesar Rp 2,16 triliun atau naik dari sebelumnya sebesar Rp 1,32 triliun. Kemudian, penjualan tandan buah segar tercatat sebesar Rp 13,93 miliar pada kuartal I 2022, turun dari periode yang sama tahun sebelumnya yang sebesar Rp 19,37 miliar, serta penjualan produk karet menyumbang sebesar Rp 8,19 miliar, naik dari sebelumnya sebesar Rp 5,88 miliar.
Pada tahun ini, tahun ini, perseroan menyiapkan tiga strategi untuk meningkatkan kinerja yakni, membangun satu unit pabrik kelapa sawit (PKS) di Kalimantan Timur dengan kapasitas 30 ton per jam (TPH), membangun satu unit pabrik palm kernet oil (PKO) di Kalimantan Tengah dengan kapasitas 300 ton per hari, dan fokus pada program konservasi air sebagai inisiatif untuk mendapatkan pertumbuhan produksi yang berkesinambungan.
Selain itu, TAPG menargetkan pada tahun ini produksi tandan buah segar (TBS) akan meningkat sebesar 15% di tengah tren terus menguatnya harga minyak sawit mentah (crude palm oil/CPO).