Bank Victoria Rights Issue Rp 150 per Saham, Incar Raih Modal Rp 1 T

Lavinda
Oleh Lavinda
2 Agustus 2022, 12:21
Bank Victoria
Bank Victoria
\PT Bank Victoria International Tbk (BVIC) mengumumkan pengunduran diri Direktur Utama perseroan, Ahmad Fajar yang terhitung mulai hari ini, Jumat (3/6).

PT Bank Victoria International Tbk (BVIC) berencana menambah modal dengan hak memesan efek terlebih dahulu (HMETD) atau rights issue. Harga pelaksanaan sudah ditetapkan di level Rp 150 per saham, atau berada di batas bawah harga penawaran awal Rp 140 - Rp 170 per saham.

Berdasarkan informasi tambahan secara tertulis, perusahaan menerbitkan 7,02 miliar saham baru atau 40,12% dari modal ditempatkan dan disetor penuh setelah rights issue. Adapun, nilai nominal ditetapkan Rp 100 per saham. Dengan demikian, jumlah dana yang akan diterima perusahaan maksimal Rp 1,05 triliun.

Setiap pemegang 100 saham berhak atas 67 HMETD, di mana setiap 1 saham baru memberi hak kepada pemegangnya untuk membeli 1 saham baru yang harus dibayar penuh saat mengajukan pemesanan pelaksanaan HMETD.

"HMETD diperdagangkan di BEI dan dilaksanakan selama 10 hari kerja, yakni mulai 12 - 26 Agustus 2022," demikian tertulis dalam informasi tambahan perusahaan, Selasa (2/8).

Sejumlah pemegang saham perusahaan berencana menggunakan sebagian dan seluruh haknya dalam rights issue.

Pemegang saham utama dan pengendali, PT Victoria Investama Tbk (VICO) yang menggenggam 4,12 miliar saham atau 39,37% saham Bank Victoria, memiliki hak atas 2,76 miliar saham baru.

Berdasarkan surat pernyataan tanggal 29 Juni 2022, VICO menegaskan akan melaksanakan sebagian hak yang akan dimilikinya, yakni sebesar 1,85 miliar. Dalam hal ini, VICO tidak akan mengalihkan sisa haknya kepada pihak manapun. Perusahaan telah menyetor ke rekening khusus perusahaan pada 10 Desember 2021 sebesar Rp 278 miliar.

Pemegang saham lain yakni, PT Emperor Finance Indonesia dengan kepemilikan 53,2 juta saham atau 0,51% akan menggunakan seluruh haknya, yakni 35,64 juta saham baru. Perusahaan telah menyetor dana tunai ke rekening giro dana setoran modal perusahaan sebesar Rp 18 miliar pada 22 Juni 2022.

Selain itu, PT Victoria Alife Indonesia dengan kepemilikan 178,55 juta saham atau sebesar 1,70% saham akan memiliki hak 119,63 juta saham baru. Perusahaan hanya akan melaksanakan sebagian dari porsi rights issue yakni, 60 juta saham baru. Perusahaan tidak akan mengalihkan haknya kepada pihak manapun. Penyetoran dana tunai ke rekening giro dana setoran modal perusahaan Rp 9 miliar pada 22 Juni 2022. 

PT Victoria Sekuritas Indonesia dengan kepemilikan saham sebesar 110,58 juta saham atau 1,05% akan memiliki 74,09 juta akan melaksanakan sebagian dari porsi rights issue atau 33,33 juta. Daana telah disetor Rp 5 miliar pada 22 Juni 2022.

PT Bhuwanatala Indah Permai Tbk dengan kepemilikan 117,34 juta saham atau 1,12% memiliki hak 78,62 juta saham baru. Perusahaan akan melaksanakan sebagian hak rights issue atau 16,66 juta saham baru dan menyetor Rp 2,5 miliar. 

"Pemegang saham yang tidak melaksanakan haknya akan mengalami penurunan persentase kepemilikan saham atau dilusi maksimal 40,12%," ujar manajemen.

Dana hasil rights issue akan digunakan untuk memperkuat struktur permodalan dalam rangka memenuhi modal inti minimum. Dana akan digunakan seluruhnya sebagai modal kerja melalui pengembangan usaha dalam bentuk ekspansi kredit.

Berdasarkan jadwalnya, tanggal cum HMETD di pasar reguler dan pasar negosiasi berlangsung pada 8 Agustus, sedangkan cum HMETD di pasar tunai pada 10 Agustus.

Selanjutnya, jadwal ex HMETD di pasar reguler dan negosiasi berlangsung pada 9 Agustus, dan ex HMETD di pasar tunai pada 11 Agustus. Kemudian, tanggal pencatatan untuk memperoleh HMETD pada 10 Agustus, distribusi pada 11 Agustus, dan tanggal pencatatan saham hasil HMETD di BEI pada 12 Agustus 2022.

Cek juga data ini

Berita Katadata.co.id di WhatsApp Anda

Dapatkan akses cepat ke berita terkini dan data berharga dari WhatsApp Channel Katadata.co.id

Ikuti kami

Artikel Terkait

Video Pilihan
Loading...