PKPU Rampung, Waskita Beton Targetkan Kontrak Baru 2022 Rp 3,5 triliun
PT Waskita Beton Precast Tbk menargetkan nilai kontrak baru (NKB) tahun 2022 sebesar Rp 3,5 triliun. Jumlah ini meningkat 29,6% dibanding pencapaian nilai kontrak baru tahun lalu yang senilai Rp 2,7 triliun.
Sebelumnya, Waskita Beton baru saja lolos dari jeratan sidang Penundaan Kewajiban Pembayaran Utang (PKPU) dan berdamai dengan para kreditur perusahaan.
Optimisme perolehan nilai kontrak baru ini berasal dari prospek proyek internal sebesar 65%, dan proyek eksternal sebesar 35%. Adapun, prospek proyek eksternal yang dimaksud antara lain, Badan Usaha Milik Negara (BUMN) atau Badan Usaha Milik Daerah (BUMD) 36%, pihak swasta 51%, pemerintah 12%, dan luar negeri 1%.
Presiden Direktur Waskita Beton FX Poerbayu Ratsunu mengatakan, adanya angin segar pasca-homologasi PKPU membuka jalan bagi Waskita Beton untuk memulihkan kinerja perseroan.
“Waskita Beton optimistis perolehan nilai kontrak baru dapat tumbuh hingga 30% pada 2022,” katanya dalam keterangan resmi, Jumat (5/8).
Dia mengatakan, perseroan optimistis untuk menangkap peluang berupa pembangunan infrastruktur dan ibu kota negara baru dari pasar eksternal, baik swasta, BUMN, maupun anak usahanya.
Selain itu, perseroan akan meningkatkan partisipasi pada proyek pemerintah. Dalam mendukung targetnya, perseroan memiliki produk-produk beton precast yang dapat diaplikasikan pada berbagai proyek infrastruktur maupun bangunan.
Bersamaan dengan hal tersebut, perseroan mengalami kenaikan pelanggan eksternal sebesar 50%, di mana sebagian besar berasal dari pasar retail. “Tahun 2022 kami optimis dapat terus meningkatkan hingga naik dua kali lipat,” ungkapnya.
Tahun 2021, perseroan mencatat jumlah pelanggan eksternal sebesar 163. Selain mengincar proyek dari pasar eksternal, perseroan juga incar proyek internal yakni, Grup Waskita. Proyek internal yang dimaksud yakni, proyek pengembangan jalan tol yang dilakukan PT Waskita Karya Tbk. Selain itu, perseroan akan berpartisipasi pada jenis proyek infrastruktur lainnya,seperti proyek bendungan, tower transmisi, hingga jalur kereta.
“WSBP memiliki kesiapan pengalaman dan kapasitas produksi yang sangat memadai untuk mendukung pembangunannya,” kata Poerbayu Ratsunu.
Dengan ditargetkannya NKB tersebut ditambah kontrak carry over dari tahun 2021 sebesar Rp 3,3 triliun. Perseroan memperkirakan total nilai kontrak dikelola perusahaan pada tahun 2022 dapat mencapai Rp 6,8 triliun, serta menjadi potensi pendapatan usaha perseroan di akhir tahun.
Manajemen perseroan juga memiliki Quick Win Strategies di tahun 2022 ini. Quick Win Strategies yakni \ fokus pada proyek Waskita Grup, khususnya Proyek PMN (Penyertaan Modal Negara) dan proyek Pemerintah.
Selain itu, melakukan efisiensi biaya melalui manajemen rantai pasokan yang lebih baik, rasionalisasi organisasi dan rasionalisasi aset, melakukan optimalisasi belanja modal, serta manajemen arus kas.