Erick Thohir: Persetujuan Right Issue Lima BUMN untuk Penguatan Modal

Patricia Yashinta Desy Abigail
19 Agustus 2022, 10:25
bumn, right issue, erick thohir, tambah modal
ANTARA FOTO/Dhemas Reviyanto/aww.
Menteri BUMN Erick Thohir menjelaskan alasan di balik persetujuan penambahan modal lima BUMN melalui skema right issue.

Menteri Badan Milik Usaha Negara (BUMN) Erick Thohir menjelaskan alasan di balik rencana penambahan modal lima perusahaan pelat merah, di antaranya Bank Tabungan Negara (BBTN), Krakatau Steel (KRAS), Waskita Karya (WSKT), Garuda Indonesia (GIAA, dan Adhi Karya (ADHI).

Adapun penambahan modal dilakukan dengan mekanisme hak memesan efek terlebih dahulu (HMETD) atau right issue. Erick mengatakan bahwa aksi korporasi kelima BUMN tersebut bertujuan untuk menjaga permodalan.

Selain itu, dia menegaskan bahwa penambahan modal ditujukan bagi BUMN dengan industri yang memiliki potensi yang baik nantinya. Oleh karena itu restu untuk melakukan right issue tak sembarangan diberikan kepada BUMN.

“Jangan dibilang utang lagi, yang namanya aksi korporasi kan macam-macam, apakah menambah modal dari peran pemerintah, penambahan modal dari aksi korporasi pasar, kemitraan strategis, dan lain-lain,“ kata Erick dalam paparan publik, dikutip Jumat (19/8).

Lalu Erick juga memaparkan beberapa contoh BUMN yang memiliki potensi yang mempunyai manfaat yang luas. Seperti BTN yang saat ini fokus menyediakan hunian kepada masyarakat khususnya generasi muda. Kedepannya, dia ingin anak muda dapat membeli rumah di tengah kondisi mahalnya harga rumah saat ini.

“Mesti ada solusi dong, masa yang kaya-kaya aja dapet rumah, generasi baru kita tidak bisa beli rumah. Makanya kita punya program yang namanya Rumah Milenial di mana kerja sama BTN dan KAI,“ katanya.

Dia menerangkan bahwa saat ini pihak terkait telah melaksanakan empat proyek. Namun, kebutuhan atau permintaan masyarakat untuk memiliki rumah sangat besar. Oleh karena itu, harus ada permodalan yang kuat untuk memenuhi permintaan tersebut.

Selain BTN, Krakatau Steel juga memerlukan penambahan modal. Menurut Erick sektor baja dalam negeri juga mengalami tantangan akibat adanya impor baja ilegal.

Halaman:
Reporter: Patricia Yashinta Desy Abigail
Berita Katadata.co.id di WhatsApp Anda

Dapatkan akses cepat ke berita terkini dan data berharga dari WhatsApp Channel Katadata.co.id

Ikuti kami

Artikel Terkait

Video Pilihan
Loading...