BFI Finance Raih Kredit Sindikasi Rp 1,6 Triliun dari Empat BPD
PT BFI Finance Indonesia Tbk mendapat fasilitas kredit sindikasi dengan jumlah maksimum pinjaman, yakni sebesar Rp 1,6 triliun dari empat Bank Pembangunan Daerah (BPD).
Adapun keempat bank tersebut antara lain, PT Bank DKI, PT Bank Pembangunan Daerah Papua, PT BPD Jawa Timur Tbk, dan PT BPD Kalimantan selatan.
Mengutip dari keterbukaan informasi Bursa Efek Indonesia (BEI), dalam perjanjian kredit sindikasi tersebut, Bank DKI ditunjuk sebagai Mandated Lead Arranger sekaligus sebagai agen fasilitas, agen penampungan dan agen jaminan.
Sekretaris Perusahaan BFI Finance Indonesia, Sudjono mengatakan, jangka waktu perjanjian kredit sindikasi tersebut ditetapkan maksimal sampai dengan 46 bulan sejak tanggal penandatanganan perjanjian, yakni pada 23 September 2022.
"Fasilitas pinjaman tersebut akan digunakan perusahaan sebagai tambahan modal kerja dalam kegiatan usaha pembiayaan," ujarnya dalam pengumuman tertulis.
Kendati demikian, pinjaman tersebut tidak ada dampak signifikan terhadap kegiatan operasional, hukum, kondisi keuangan, atau kelangsungan usaha perusahaan.
Sebelumnya, BFI Finance telah menjalankan sejumlah aksi korporasi. Dalam hal ini, pemegang saham pengendali PT Bank Jago Tbk (ARTO), Jerry Ng, telah menjadi pengendali BFI Finance pada awal 2022. Aksi ini mendorong kolaborasi yang semakin kuat antara kedua perusahaan bidang keuangan tersebut.
Direktur Kepatuhan & Sekretaris Perusahaan Bank Jago Tjit Siat Fun mengatakan, perusahaan menjajaki semua peluang pengembangan bisnis dengan BFI Finance. Sebagai bank berbasis teknologi, Bank Jago fokus menyediakan produk dan layanan yang inovatif.
"Sama halnya dengan kolaborasi ini, Bank Jago dan BFI Finance dapat bersama-sama menyediakan produk dan layanan dengan semangat yang sama," ujar Tjit Siat Fun kepada Katadata.co.id, dikutip Selasa (19/7).
Kolaborasi yang dimaksud meliputi, layanan pembayaran cicilan melalui Jago App, dilengkapi dengan kemudahan dan pengaturan otomatis setiap bulan. Manfaat lainnya, menurut dia, bisa berupa kolaborasi pembiayaan kendaraan bermotor dan rumah kepada nasabah dengan memanfaatkan teknologi digital.
"Jadi tunggu saja tanggal mainnya," kata Tjit Siat Fun.
Dia menjelaskan, kolaborasi antara Bank Jago dan BFI Finance merupakan sinergi mutualisme. Bank memiliki kemampuan untuk menghimpun dana yang kemudian bisa disalurkan menjadi kredit, antara lain kepada multifinance.
Selanjutnya, pendanaan multifinance tersebut bisa disalurkan menjadi kredit kepada nasabah di ekosistem multifinance dalam bentuk partnership lending. Kolaborasi ini yang dapat terjadi antara Bank Jago dan BFI Finance.
"Salah satu faktor pembeda adalah dukungan teknologi digital yang diharapkan membuat kolaborasi Bank Jago dan BFI Finance semakin efisien dan seamless. Akhirnya kedua institusi akan mendapatkan keuntungan dari kolaborasi ini," paparnya.