WIR Asia Genjot Ekspansi 3 Unit Usaha, Targetkan Pendapatan Naik 197%
PT WIR Asia Tbk targetkan kenaikan pendapatan hingga 197 % untuk akhir 2022. Chief Business Development Officer & Co-Founder Wir Asia Jimmy Halim mengatakan dalam kurun beberapa tahun terakhir, pendapatan perusahaan mengalami kenaikan yang cukup signifikan.
“Kami targetkan pendapatan meningkat 197 persen hingga akhir 2022” kata Jimmy, Jumat (30/9).
Direktur Utama WIR Asia Michael Budi juga memiliki optimisme yang sama untuk pertumbuhan kinerja ke depan. “Memang tadi sesuai keterbukaan kami, pertumbuhannya sangat baik. Kami memiliki optimisme sangat baik, metaverse ini menjadi alternatif bagi pengguna yang saat pandemi tidak bisa langsung ke offline,” kata Michael Budi.
Selain itu, pertumbuhan pendapatan emiten dengan kode WIRG ini akan didorong oleh ekspansi yang sudah disiapkan untuk tiga unit usahanya pada 2023. Ekspansi pertama adalah untuk DAV, yakni memperbanyak penyebaran mesin platform kios DAV di kota tier 2, hingga tier 4.
Adapun ekspansi kedua, di virtual store dan Mind Store WIRG dengan melakukan menambah partner kerja sama. Terakhir, ekspansi ketiga yaitu di platform perusahaan patungan WIRG dengan Salim Group, Nusameta.
“Pengembangan Nusameta kedepannya tentunya akan difokuskan untuk meningkatkan kemitraan dengan berbagai lini industri sehingga dapat mendukung pengembangan serta memperkaya ekosistem platform metaverse yang dikembangkan,” lanjut Michael.
Nusameta ditampilkan untuk pertama kalinya di ajang WIR Group Presents NXC International Summit 2022 pada 31 Agustus 2022 di Bali dan akan siap untuk dijelajahi pengguna secara utuh pada 2023.
Sejak IPO, WIR Asia memiliki aset sebesar Rp 751,96 miliar dengan total liabilitas mencapai Rp 161,36 miliar. Kini, pendapatan WIR Group meningkat dan di dominasi oleh penjualan via platform sebesar 138,5% dibandingkan semester 1 2021 sebesar Rp 212,14 miliar.
Sementara pendapatan lainnya berasal dari promosi dan iklan via platform sebesar Rp 50,50 miliar, pengembangan aplikasi perangkat lunak sebesar Rp 50,43 miliar, konsultasi merek dan IT sebesar Rp 26,38 miliar, dan komisi transaksi via platform sebesar Rp 17,45 miliar.