BUMN Dapat PMN Rp 41,3 T di 2023, Ini Rincian Penggunaan Dananya
Sebanyak empat Badan Usaha Milik Negara (BUMN), akan memperoleh Penyertaan Modal Negara (PMN) senilai Rp 41,3 triliun untuk tahun anggaran 2023. Nilai ini lebih rendah dari nilai PMN yang diajukan oleh Kementerian BUMN sebelumnya kepada 10 BUMN senilai Rp 67,82 triliun.
Selain mendapat kucuran PMN, korporasi negara juga akan memperoleh alokasi dari cadangan investasi senilai Rp 5,7 triliun pada tahun depan. Secara rinci, PMN itu akan digelontorkan sebesar Rp 10 triliun kepada PT PLN (Persero). Kemudian, PT Hutama Karya (Persero) akan mendapat kucuran Rp 28,9 triliun. PT LEN Industri atau Defend ID akan memperoleh kucuran PMN Rp 1,75 triliun dan PT Airnav Indonesia Rp 659,2 miliar.
Sebagai gambaran, dalam rapat dengan Badan Anggaran DPR sebelumnya, Kementerian Keuangan beserta DPR menyetujui akan menyuntikkan PMN senilai Rp 45,84 triliun. Dua nama BUMN lainnya yang juga akan memperoleh PMN pada tahun depan ialah PT Sarana Multigriya Finansial (SMF) senilai Rp 1,5 triliun dan PT RNI berupa PMN non tunai Rp 2,56 triliun melalui konversi piutang.
Staf Khusus Menteri BUMN Arya Sinulingga mengatakan, PMN yang diberikan kepada BUMN sifatnya merupakan penugasan agar perusahaan melakukan aksi korporasi, bukan untuk menutup kerugian. "Kalau PMN untuk BUMN karena rugi itu enggak, ini semua penugasan. Kalau gak ada penugasan, gak perlu PMN," kata Arya kepada wartawan di Gedung Kementerian BUMN, Kamis (29/9).
Berikut ini adalah rincian dari penggunaan PMN tersebut:
1. PLN Rp 10 triliun - Bangun Pembangkit di Daerah 3T
PMN yang digunakan PLN di tahun 2023 itu sudah dikukuhkan untuk pembangunan pembangkit di daerah 3T (terluar, tertinggal, dan terbelakang). Direktur Distribusi PLN Adi Priyanto, mengatakan untuk pendistribusian di daerah terpencil, pihaknya memanfaatkan sumber daya lokal.
Dia menjelaskan, per Juni 2022 itu rasio elektrifikasi PLN yaitu 97,4%. Jadi masih jauh untuk 100%. Menurut laporan yang dipaparkan, ada beberapa daerah yang masuk zona merah terutama di Papua Barat, Maluku Utara, dan Nusa Tenggara Timur (NTT).
Selain di daerah tersebut, sebagian di daerah Sumatera dan pedalaman Riau, rasio elektrifitasnya di bawah 95%. Sedangkan, untuk daerah lainnya yang masuk ke dalam kategori kuning ada di bawah 100%, dan tidak banyak daerah yang ada di kategori hijau seperti Bali dan Jakarta.
"Derah terutama Bali dan Jakarta, itu sudah 100%, artinya kita memanfaatkan PMN ini untuk menyalurkan listrik bagi saudara-saudara kita yang terpencil tersebut," kata Adi kepada wartawan di Gedung Kementerian BUMN.
Adapun, penerimaan PMN pada tahun 2023 disalurkan untuk pembangunan pembangkit Rp 1,7 triliun. Lalu untuk bangun transmisi dan gardu induk Rp 3,7 triliun. Kemudian, untuk membangun jaringan distribusi sebesar Rp 4,4 triliun.
2. Hutama Karya Rp 28,84 triliun - Kebut Pengerjaan Trans Sumatera
PT Hutama Karya (HK) mendapatkan dana penyertaan modal negara atau PMN dengan nominal Rp 28,84 triliun untuk 2023. Direktur Utama PT Hutama Karya Budi Harto mengatakan dana PMN tersebut untuk pembangunan Jalan Tol Trans Sumatera (JTTS).
“Hutama Karya diberikan tugas khusus dari pemerintah untuk menangani pembangunan Jalan Tol Trans Sumatera dan sudah berjalan dari tahun 2015,”katanya dalam acara "Ngobrol Pagi Kementerian BUMN", Kamis (29/9).
Adapun total PNM yang diterima Hutama Karya untuk pembangunan JTTS sebesar Rp 52 triliun sejak 2015. Jumlah tersebut, diatribusikan untuk pembangunan 13 ruas JTTS sepanjang 1.100 kilometer.Sementara pada akhir 2022, HK akan menerima PMN dengan jumlah Rp 31,35 triliun.
Menurut Adi, JTTS akan menghubungkan pusat-pusat perekonomian di pulau Sumatera. Jalur tol Trans Sumatera tersebut diantaranya Bakauheni-Lampung-Palembang dengan jalur utama yaitu Jambi, Pekanbaru, Medan dan Banda Aceh. Kemudian terdapat juga jalur sirip dari Palembang ke Bengkulu dan Pekanbaru ke Padang.
3. LEN Industri Rp 1,75 triliun - Modernisasi Alutsista
Injeksi modal ini bertujuan mendukung pencapaian target prioritas pembangunan bidang pertahanan dan keamanan. Ini meliputi modernisasi alutsista dan penguasaan teknologi kunci program prioritas yaitu pesawat tempur, kapal, propelan, roket, peluru kendali, radar, satelit militer, tank berukuran sedang, pesawat udara tanpa awak, dan penginderaan bawah air.
4.Airnav Indonesia Rp 659,2 miliar - Peremajaan fasilitas ATC
PMN ini diberikan dalam rangka menjaga keberlanjutan perusahaan dalam menjamin keselamatan penerbangan serta kebutuhan untuk menjamin availability dan reliability fasilitas navigasi penerbangan. Dana akan dipakai untuk pengadaan dan peremajaan fasilitas Air Traffic Management System (ATMS) pada empat lokasi prioritas yang diperlukan untuk menjamin keselamatan penerbangan.
"Ini sekaligus menjaga kepercayaan dan reputasi Indonesia di mata internasional, terutama dalam rangka mendukung program pengambilalihan pengelolaan ruang udara di atas Kepulauan Riau dan Natuna dari Singapura," demikian tulis dalam dokumen Buku II Nota Keuangan dan RAPBN 2023.
--------
Catatan Redaksi:
Judul berita ini mengalami perubahan dari sebelumnya "6 Dapat PMN Rp 41,3 T di 2023, Ini Rincian Penggunaan Dananya" pada Selasa (4/10). Sedianya, terdapat enam BUMN yang mendapatkan alokasi PMN senilai Rp 45,84 triliun yang disepakati dalam RAPBN 2023, namun menurut data Kementerian BUMN yang menerima PMN penugasan baru 4 BUMN dengan kucuran dana senilai Rp 41,3 triliun.