Harum Energy Raih Kredit Revolving Rp 5,98 T, Ekspansi Tambang Nikel
Emiten batu bara dan mineral PT Harum Energy Tbk (HRUM) memperoleh fasilitas pinjaman modal kerja berulang atau kredit revolving sebesar US$ 390 juta atau sekitar Rp 5,98 triliun dari delapan bank besar.
Berdasarkan keterbukaan informasi, bank pemberi dari pinjaman antara lain, PT Bank UOB Indonesia, Oversea-Chinese Banking Corporation Limited, PT Bank OCBC NISP Tbk, PT Bank DBS Indonesia, DBS Bank Ltd, PT Bank CIMB Niaga Tbk, PT Bank BTPN Tbk, dan PT Bank QNB Indonesia Tbk.
Fasilitas pinjaman kredit yang didapatkan akan perusahaan gunakan untuk belanja modal, modal kerja, kebutuhan korporasi dan investasi secara umum. Adapun, fasilitas ini akan jatuh tempo pada 31 Desember 2025.
Manajemen Harum Energy menjelaskan, transaksi yang dilakukan perseroan merupakan 59% dari total ekuitas konsolidasian perseroan berdasarkan laporan keuangan tahun 2021.
Dengan demikian, sesuai dengan ketentuan POJK 17, transaksi itu merupakan suatu transaksi material, dengan nilai transaksi melebihi 20% dari ekuitas perseroan.
"Fasilitas pinjaman akan digunakan perseroan untuk meraih pertumbuhan usaha yang berkelanjutan, seperti melakukan diversifikasi usaha," ujar Manajemen Harum Energy, dikutip Selasa (11/10).
Manajemen menambahkan, salah satu upaya utama perseroan adalah mendiversifikasi usahanya melalui ekspansi ke usaha pertambangan dan pengolahan nikel, yang memerlukan pembiayaan yang cukup besar. Sumber pembiayaan ekspansi usaha tersebut akan berasal dari, antara lain, fasilitas pinjaman.
Fasilitas pinjaman apabila digunakan, akan menimbulkan kewajiban pembayaran pokok dan bunga pinjaman. Namun disisi lain, fasilitas pinjaman diharapkan dapat meningkatkan fleksibilitas dan likuiditas keuangan serta kemampuan perseroan untuk membiayai ekspansi usahanya.
