Primaya Hospital Milik Saratoga IPO, Tawakan Rp 900 - Rp 950 per Saham
Perusahaan rumah sakit milik Grup Saratoga, Primaya Hospital atau PT Famon Awal Bros Sedaya bakal melantai di pasar modal Tanah Air awal November 2022 mendatang.
Dalam penawaran umum perdana saham (initial public offering/IPO) tersebut, perusahaan akan menerbitkan sebanyak 302,22 juta saham atau setara 2,28% saham.
Melansir publikasi prospektusnya Kamis (13/10), Primaya Hospital akan menaruh harga penawaran awal atau book building Rp 900 hingga Rp 950 per saham. Dengan demikian, dana yang akan diraih perusahaan sebanyak-banyaknya sekitar Rp 287,11 miliar.
Adapun, masa penawaran awal akan berlangsung mulai 14 Oktober 2022 dan berakhir 24 Oktober 2022. Perusahaan menunjuk PT Indo Premier Sekuritas sebagai penjamin pelaksana emisi efek.
Bersamaan dengan IPO, perusahaan rumah sakit grup Saratoga (SRTG) yang terafiliasi dengan Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif Sandiaga Uno tersebut juga akan menerbitkan sebanyak-banyaknya 697 juta saham baru dalam rangka pelaksanaan mandatory convertible bond (MCB) kepada Archipelago Investment Pte.Ltd yang diterbitkan dengan nilai pokok nominal sebesar Rp 627,3 miliar.
Calon emiten rumah sakit ini mengelola 15 rumah sakit yang terletak di Pangkalpinang, Depok, Bekasi, Tangerang, Jakarta, Karawang, Sukabumi, Semarang, Palangkaraya, dan Makassar.
Perusahaan berencana untuk menggunakan dana sebesar 50% untuk dana tambahan perolehan tanah untuk pembangunan rumah sakit, 25% untuk dana tambahan pengembangan gedung dan layanan rumah sakit dan sisanya untuk dana tambahan pembangunan rumah sakit baru.
Berikut ini jadwal IPO Primaya Hospital:
- Perkiraan efektif: 28 Oktober 2022
- Penawaran umum: 1 hingga 4 November 2022
- Penjatahan : 4 November 2022
- Distribusi elektronik: 7 November 2022
- Perkiraan pencatatan saham pada Bursa Efek Indonesia: 8 November 2022.