Primaya Hospital Bakal Bangun Tiga Rumah Sakit Baru Usai IPO
Perusahaan pengelola rumah sakit yang dimiliki Grup Saratoga, Primaya Hospital atau PT Famon Awal Bros berencana melakukan ekspansi rumah sakit dengan target pembangunan hingga dua sampai tiga rumah sakit per tahun.
CEO Primaya Hospital, Leona A Karnali, mengatakan dari target tiga pembangunan rumah sakit baru tersebut, dua rumah sakit di antaranya akan dibangun di wilayah DKI Jakarta di tahun ini. Dia juga membeberkan, biaya pembangunan per rumah sakit kurang lebih berkisar Rp 100 sampai Rp 150 miliar.
"Kita sudah punya beberapa lahan yang akan kita bangun kalau misal untuk pembangunan saja kurang lebih Rp 100 sampai Rp 150 miliar, Rp 150 miliar rata-rata," kata Leona kepada wartawan pada acara Konferensi Pers di Jakarta, Senin (17/10). Dia menyebut alokasi dana itu belum termasuk harga tanah.
Leona menyampaikan, rumah sakit yang dibangun senilai Rp 150 miliar merupakan rumah sakit dengan kelas C. "Tetapi untuk fasilitas dan dokter-dokter kita lengkapi seperti tipe B, sub spesialis kita lengkapi dari awal," katanya. Bangunan rumah sakit yang dibangun merupakan bangunan baru atau bukan hasil akusisi.
Pada kesempatan yang sama, dirinya juga mengatakan ada tujuh strategi perseroan untuk memacu pertumbuhan. Adapun, tujuh strategi tersebut yaitu menyediakan layanan prima yang terjangkau serta dapat diakses oleh masyarakat dan menyasar segmentasi yang memiliki pangsa pasar luas.
Lalu, menerapkan standar operasional berbasis teknologi informasi yang mengutamakan mutu dan keselamatan pasien dan memperkuat hubungan dengan seluruh pemangku kepentingan. Kemudian, perseroan juga mengembangkan layanan kesehatan lainnya yang mendukung pertumbuhan grup secara berkesinambungan.
"Kita juga mempertahankan sumber daya utama yakni dokter, perawat, dan tenaga medis lainnya melalui lingkungan dan budaya kerja yang positif dan berkualitas," katanya.
Primaya Hospital bakal melantai di pasar modal Tanah Air awal November 2022 mendatang. Dalam penawaran umum perdana saham (initial public offering/IPO) tersebut, perusahaan akan menerbitkan sebanyak 302,22 juta saham atau setara 2,28% saham.
Melansir publikasi prospektusnya Kamis (13/10), Primaya Hospital akan menaruh harga penawaran awal atau book building Rp 900 hingga Rp 950 per saham. Dengan demikian, dana yang akan diraih perusahaan sebanyak-banyaknya sekitar Rp 287,11 miliar. Adapun, masa penawaran awal akan berlangsung mulai 14 Oktober 2022 dan berakhir 24 Oktober 2022.