Blibli Gencar Tawarkan Saham Perdana ke Investor Global, Termasuk AS
Perusahaan e-commerce milik Grup Djarum, PT Global Digital Niaga atau Blibli gencar menawarkan saham perdananya kepada investor institusi di luar negeri untuk bergabung menjadi pemegang saham perseroan.
Managing Director Investment Banking Blibli, Kevin Praharyawan mengatakan, perusahaan melakukan penawaran international kepada investor institusi berkualitas di luar negeri, termasuk Amerika Serikat (AS).
Hal tersebut dibenarkan oleh CEO dan Co-Founder Blibli, Kusumo Martanto. Menurut dia, ada penawaran ke investor institusi luar negeri.
"Ada penawaran juga ke institusi yang berkualitas, karena kami mengikuti format 144A dan regulations S,"katanya kepada wartawan setelah paparan publik Blibli di Jakarta, Selasa (18/10).
Namun, pihak Blibli belum mengungkapkan pihak asing yang akan bergabung menjadi pemegang saham perseroan. "Selesai bookbuilding (masa penawaran awal) mungkin ya akan kami umumkan,"kata Kusumo.
Adapun, Format 144A merupakan aturan penawaran internasional. Dalam format tersebut, saham perdana dalam initial public offering (IPO) dapat ditawarkan kepada investor dari AS maupun luar AS.
Artinya, menurut dia, Blibli dapat dikatakan sebagai perusahaan besar karena cakupan investornya sangat luas karena tidak hanya di dalam negeri tapi juga di luar negeri.
Blibli akan melepas sebanyak 17,77 miliar saham. Jumlah ini setara dengan 15% dari modal ditempatkan dan disetor perusahaan. Harga penawaran awal tercatat Rp 410 - Rp 460 per saham.
Blibli setidaknya akan mengantongi dana sebanyak Rp 8,17 triliun. Sebagian besar dari dana hasil IPO akan digunakan membayar utang perusahaan.
Rinciannya, Rp 5,5 triliun akan digunakan untuk pembayaran seluruh saldo utang fasilitas perbankan. Sementara itu, sisanya akan digunakan oleh perseroan dan entitas anak sebagai modal kerja untuk mendukung kegiatan usaha utama dan pengembangan usaha.
Selain menerbitkan saham baru, seiring dengan pelaksanaan IPO, Blibli juga akan melaksanakan program Management and Employee Stock Option Plan (MESOP) dengan mengalokasikan 3,6 miliar lembar saham. Jumlah ini setara dengan 2,99% saham dari modal ditempatkan dan disetor yang dimiliki perusahaan.
Pemberian hak opsi dalam MESOP dapat dilaksanakan sampai dengan tanggal 20 Desember 2024