Blibli Penawaran Umum Hari Ini, Simak Daftar Sekuritas Penjual Saham
Perusahaan e-commerce milik Grup Djarum, PT Global Digital Niaga atau Blibli mulai melakukan penawaran umum saham perdana pada Rabu (2/11) hari ini. Masa penawaran umum hanya berlangsung selama tiga hari, yakni pada 2-4 November 2022.
Berdasarkan prospektus terkini, perusahaan menetapkan harga penawaran umum saham perdana di level Rp 450, atau pada rentang atas harga penawaran awal yang berkisar antara Rp 410 - Rp 460.
Investor yang berminat membeli saham perdana Blibli, dapat mengajukan penawaran pada sejumlah perusahaan penjamin pelaksana emisi efek dan penjamin emisi efek yang dipilih perusahaan.
Dalam hal ini, penjamin pelaksana emisi efek dalam Initial Public Offering (IPO) ini adalah PT BCA Sekuritas dan PT BRI Danareksa Sekuritas.
Sementara itu, penjamin emisi efek yang menjamin dengan kesanggupan penuh antara lain, PT Credit Suisse Sekuritas Indonesia, PT Morgan Stanley Sekuritas Indonesia, dan PT DBS Vickers Sekuritas Indonesia. PT Mandiri Sekuritas, PT BNI Sekuritas, PT Indo Premier Sekuritas, PT KB Valbury Sekuritas, PT Yulie Sekuritas Indonesia, dan PT Danasakti Sekuritas Indonesia.
Berikut daftar sekuritas beserta porsi saham Blibli yang ditawarkan:
- PT BCA Sekuritas
Memiliki porsi penjaminan sebanyak 15,49% atau 2,75 miliar saham dengan nilai dana Rp 1,23 triliun
- PT BRI Danareksa Sekuritas
Memiliki porsi penjaminan sebanyak 11,99% atau 2,13 miliar saham bernilai Rp 959,12 miliar
- PT Credit Suisse Sekuritas Indonesia
Memiliki porsi penjaminan sebanyak 35% atau 6,21 miliar saham dengan nilai IPO Rp 2,79 triliun
- PT Morgan Stanley Sekuritas Indonesia
Memiliki porsi penjaminan sebanyak 35% atau 6,21 miliar saham dengan nilai IPO Rp 2,79 triliun
- PT DBS Vickers Sekuritas Indonesia
Memiliki porsi penjaminan sebanyak 2,5% atau 444 juta saham bernilai Rp 199,92 miliar
- PT Mandiri Sekuritas
Memiliki porsi penjaminan sebanyak 0,003% atau 555 ribu saham bernilai Rp 249,97 juta
- PT BNI Sekuritas
Memiliki porsi penjaminan sebanyak 0,003% atau 555 ribu saham bernilai Rp 249,97 juta
- PT Indo Premier Sekuritas
Memiliki porsi penjaminan sebanyak 0,003% atau 555 ribu saham bernilai Rp 249,97 juta
- PT KB Valbury Sekuritas
Memiliki porsi penjaminan sebanyak 0,001% atau 222 ribu saham bernilai Rp 99,9 juta
- PT Yulie Sekuritas Indonesia
Memiliki porsi penjaminan sebanyak 0,001% atau 222 ribu saham bernilai Rp 99,9 juta
- PT Danasakti Sekuritas Indonesia
Memiliki porsi penjaminan sebanyak 0,001% atau 222 ribu saham bernilai Rp 99,9 juta
Berdasarkan pengumuman tertulis, Calon emiten yang akan menggunakan kode saham BELI itu menawarkan 17,77 miliar saham perdana dengan nilai nominal Rp 250 per saham. Jumlah saham yang ditawarkan tercatat 15% dari modal ditempatkan dan disetor setelah IPO.
Nilai akumulasi penawaran umum saham ditetapkan Rp 7,99 triliun, atau menyusut tipis dari target awal yang maksimal Rp 8,17 triliun.
Terkait penggunaan dana hasil IPO, perusahaan mengalokasikan Rp 5,5 triliun untuk membayar seluruh saldo utang fasilitas perbankan PT Bank Central Asia Tbk dan PT Bank BTPN Tbk.
Sisanya, akan digunakan oleh perusahaan dan entitas anak, PT Global Tiket Network (GTNe) atau Tiket.com, sebagai modal kerja untuk mendukung kegiatan usaha utama dan pengembangan usaha perusahaan.
"Ini termasuk kegiatan penjualan dan pemasaran, pengembangan produk, pembiayaan kegiatan operasional, biaya pemeliharaan atau beban operasional lain, serta menambah fasilitas pendukung usaha, termasuk pembaruan teknologi," demikian tertulis dalam prospektus yang terbit pada Selasa (1/11).
Terkait komposisi penawaran saham, perseroan telah mengalokasikan 53,03 juta saham atau 0,3% untuk program alokasi saham kepada karyawan atau Employee Stock Allocation (ESA) pada harga penawaran.
Unicorn Tanah Air itu juga akan melaksanakan Management and Employee Satock Option Plan (MESOP), di mana perusahaan mengalokasikan hak opsi kepada manajemen dan karyawan yang dapat dilaksanakan menjadi maksimal 3,65 miliar saham atau 2,99% dari total modal setelah IPO.
"Pemberian hak opsi dalam MESOP dapat dilaksanakan oleh perusahaan sampai 20 Desember 2024," ujar manajemen Blibli.