Bebas Utang Akhir Tahun, Bumi Resources Siap Tebar Dividen Tahun Depan
PT Bumi Resources Tbk (BUMI) menargetkan pembayaran dividen pada awal 2023, di tengah kinerja keuangan perusahaan yang sudah membaik.
Direktur dan Sekretaris Perusahaan BUMI, Dileep Srivastava mengatakan, saat ini pihaknya memfokuskan pada menyelesaikan utang perusahaan.
“Tantangan terbesar yang dihadapi BUMI adalah tingginya utang yang dimiliki BUMI. sehingga kami berharap penghematan bunga hampir US$ 200 juta akan terlihat untuk tahun depan. Jadi prioritas pengelolaan BUMI adalah tercapainya utang bersih,” ujar Dileep dalam Paparan Publik Bumi Resources, Selasa (29/11).
Rencananya, Bumi Resources akan bebas utang setelah melaksanakan konversi Obligasi Wajib Konversi (OWK) dengan melakukan private placement sebanyak 27,4 miliar lembar dengan harga Rp 80 per saham atau sekitar Rp 2,19 triliun.
Direktur BUMI Resources, Andrew C, Beckham menambahkan, perusahaan akan segera membagikan dividen jika sudah mencetak kinerja yang positif.
“Berdasarkan peraturan OJK, kita baru akan membagikan dividen jika perusahaan sudah melaporkan kinerja yang positif. Kita sedang berusaha untuk itu (kinerja positif) saat ini,” ujar Andrew dalam public expose Bumi Resources, Selasa (29/11).
Andrew juga menyebutkan belanja modal atau capital expenditure (capex) yang akan disiapkan BUMI untuk 2023 mendatang berada di antara US$ 50 juta hingga US$ 75 juta.
Berdasarkan laporan keuangan konsolidasian keuangan BUMI, dari dua anak usahanya, PT Kaltim Prima Coal (KPC) dan PT Arutmin Indonesia sampai kuartal ketiga 2022 mencatat kenaikan pendapatan sebesar US$ 6,25 miliar, atau naik 67% dari periode sama tahun sebelumnya.
Sedangkan laba bersih perseroan naik sekitar 474% ke US$ 365,5 juta dari tahun sebelumnya yakni US$ 63,8 juta.