IPO Awal 2023, Elitery Bidik Dana Segar Rp 75 Miliar
PT Data Sinergitama Jaya atau Elitery siap menggelar penawaran umum perdana (initial public offering/IPO) saham di Bursa Efek Indonesia (BEI) pada awal 2023. Aksi korporasi itu untuk meningkatkan dan memperkuat infrastruktur, serta manajemen perusahaan demi mendukung percepatan transformasi digital di Indonesia.
Elitery akan menggelar IPO sebanyak 500 juta saham baru dengan nilai nominal Rp 25 setiap saham. Jumlah saham yang dilepas itu sebanyak-banyaknya 24,61% dari modal ditempatkan dan disetor penuh dalam perseroan. Elitery membuka harga penawaran senilai Rp 120-150 per saham. Dari penawaran saham tersebut, perseroan membidik dana segar hingga Rp 75 miliar.
Presiden Direktur Elitery Kresna Adiprawira mengatakan, teknologi cloud merupakan faktor utama yang membantu proses digital transformasi tersebut. Dengan menggunakan teknologi cloud, transformasi digital dapat dilakukan dengan cepat dan mudah dalam hal pemanfaatan teknologi-teknologi terkini seperti artificial intelligence (AI), Big Data, Machine Learning (ML) dan Internet of Things (IOT).
Kresna menjelaskan bahwa cloud computing merupakan teknologi yang paling tinggi diadopsi selama pandemi dengan pencapaian 95% menurut riset World Economic Forum.
“Besarnya potensi pengguna teknologi cloud di Indonesia, telah membuat perusahan-perusahaan penyedia layanan Cloud global seperti Google, Amazon Microsoft, Alibaba dan Huawei untuk melakukan investasi secara besar-besaran dalam membangun infrastruktur cloud di Indonesia,” katanya dalam keterangan resmi, dikutip Selasa (20/12).
Hal ini membuat dirinya yakin bahwa dengan membawa perusahaan IPO bisa mengambil momentum pertumbuhan cloud computing yang sangat cepat dan menguasai pasar Indonesia.
Dia pun optimis saham yang ditawarkan dapat menarik para investor. Selain itu, dia mengatakan pusat data, khususnya cloud computing, merupakan tulang punggung dari ekonomi digital yang diperlukan dalam operasional sehari-hari.
Bahkan, pemerintah sudah mengeluarkan beberapa peraturan khusus yang mewajibkan adanya pusat data seperti PP 95/2018 tentang Sistem Pemerintahan Berbasis Elektronik (SPBE). Selain itu juga PP 71/2019 terkait Penyelenggaraan Sistem dan Transaksi Elektronik (PSTE), dan POJK 04/2021 untuk Lembaga Jasa Keuangan Non Bank (LKJNB).
Elitery berencana melaksanakan pengembangan di bidang manajemen dan operasional. Pengembangan ini direncanakan untuk perluasan pasar dengan mengembangkan usaha baik di dalam maupun di luar negeri.
Divisi R&D Elitery juga akan terus membangun solusi-solusi inovatif berbasiskan teknologi cloud. Tidak hanya itu, perusahaan juga akan membantu mengembangkan talenta Indonesia agar dapat bersaing dengan talenta asing khususnya di bidang cloud.
Seperti diketahui, saat ini Indonesia masih kekurangan 9 juta pekerja bidang informasi dan komunikasi teknologi. Pemerintah saat ini terus berupaya dalam menyediakan infrastruktur teknologi informasi yang merata dan memadai di seluruh Indonesia.
“Melihat kebutuhan tersebut, Elitery melakukan rekrutmen SDM dan juga pemberian pelatihan kepada karyawan Elitery atau Eliters agar SDM IT Indonesia dapat bersaing secara global,” kata dia.