IPO Rp 1,49 Triliun, Bank Sumut (BSMT) Siap Ekspansi ke Kota-Kota Ini
PT Bank Pembangunan Daerah Sumatera Utara Tbk (Bank Sumut) membidik dana segar Rp 1,49 triliun dari penawaran umum saham perdana atau initial public offering (IPO) saham. Perseroan berencana menggunakan dana hasil IPO untuk pengembangan bisnis di luar Sumatera Utara.
Plt Direktur Utama Bank Sumut, Hadi Sucipto mengatakan bahwa saat ini pihaknya juga sudah membuka cabang baru di Pekanbaru, Sumatera tengah.
“Bank Sumut punya cita-cita tidak hanya beroperasi di Sumatera Utara. Nantinya di tahun ini juga kita akan membuka cabang di Riau, di Jambi dan Palembang,” ujar Hadi dalam konferensi pers, Senin (9/1).
Hadi juga mengatakan bahwa aksi korporasi ini ditujukan untuk mengurangi ketergantungan Bank Sumut atas modal yang berasal dari APBD.
"Semua rencana bisnis itu membutuhkan modal, karena itulah kami lakukan IPO. Jadi dana itu akan kami alokasikan untuk ekspansi bisnis dan untuk kebutuhan investasi terkait gedung, peralatan, sewa kantor, dan kami ingin tambah belanja modal untuk IT,” lanjut Hadi.
Direktur Keuangan & Teknologi Informasi Bank Sumut Arieta Aryanti dalam kesempatan yang sama mengatakan dengan modal yang memadai ditambah dengan suntikan dana segar dari IPO akan mendorong kinerja bank. Sehingga bisa memberikan dividen bagi para pemegang saham.
Sebagai informasi, Bank Sumut telah memiliki modal inti Rp 4,3 triliun pada saat ini.
“Modal Rp 4,3 triliun posisi Bank Sumut itu ada di Kelompok Bank Modal Inti (KBMI) 1. Kelas KBMI berikutnya itu memiliki modal inti Rp 6 triliun. Dengan langkah IPO ini, kita yakini dalam satu hingga dua tahun ke depan jadi KBMI 2,” ujar Arieta.
Maka dari itu, calon emiten bank dengan kode BSMT memiliki target untuk menjadi KBMI 2 setelah aksi korporasi tersebut.
Melansir prospektusnya, Bank Sumut akan melepas sebanyak-banyaknya 2,93 miliar saham atas nama seri B yang seluruhnya adalah saham baru dan dikeluarkan dari portepel perseroan, dengan nilai nominal Rp 250 per saham dalam rangka IPO.
Jumlah saham yang ditawarkan itu mewakili sebanyak-banyaknya sebesar 23% dari modal ditempatkan dan disetor perseroan setelah IPO. Harga penawaran kepada masyarakat Rp 150-350 per saham. Dengan demikian, Bank Sumut akan meraih dana maksimal Rp 1,49 triliun.
Selain itu, perseroan akan mengalokasikan sebanyak-banyaknya 2% dari saham yang ditawarkan pada saat IPO saham untuk program alokasi saham kepada karyawan (employee stock allocation/ESA) atau sebanyak-banyaknya 58,69 juta saham, dengan harga pelaksanaan ESA yang sama dengan harga penawaran.