Central Omega Jadi Pengendali Perusahaan Smelter Nikel di Morowali
PT Central Omega Resources Tbk (DKFT) ambil alih 208.948 atau 32% saham PT COR Industri Indonesia (CORII). Untuk merealisasikan hal itu, emiten pertambangan bijih nikel tersebut mengeluarkan dana Rp 208,94 miliar. Adapun harga nominal dari pembelian saham itu senilai Rp 1 juta per saham.
DKFT mengakuisisi sebanyak 195.888 saham CORII dari PT Bumi Konawe Abadi (BKA). Perseroan juga mengakuisisi masing-masing sebanyak 6.530 saham CORII dari PT Mulia Pacific Resources (MPR) dan PT Itamatra Nusantara (IMN).
“BKA, MPR, dan IMN adalah entitas anak yang bergerak dalam usaha pertambangan bijih nikel dengan kepemilikan saham perseroan mencapai 100%,” ucap Direktur DKFT Feni Silviani Budiman dalam keterbukaan informasi BEI, dikutip Selasa (17/1).
Transaksi ini bertujuan untuk memperkuat struktur korporasi perseroan. Dengan pengalihan saham tersebut, perseroan kini bertindak sebagai pengendali dengan menguasai 60% saham CORII dan sisanya dikuasai PT Macrolink Nickle Development sebanyak 40% saham.
Sebagai informasi, Central Omega Resources memulai kegiatan usaha komersial pada tahun 1995. Perseroan bergerak dalam bidang usaha perdagangan hasil tambang dan kegiatan pertambangan dilakukan melalui entitas anak.
Saat ini, perseroan masih fokus pada pasar dalam negeri, untuk mengerjakan potensi yang dimiliki yaitu sumber daya alam khususnya nikel, dan belum memiliki rencana untuk ekspansi ke luar negeri.
Sedangkan COR Industri Indonesia berdiri tahun 2013 sebagai perusahaan smelter yang memproduksi Ferro Nikel (FeNi), Produk smelter ini merupakan bahan baku utama untuk memproduksi stainless steel.
Smelter FeNi CORII menggunakan teknologi tanur tiup berlokasi di Kabupaten Morowali Utara, Provinsi Sulawesi Tengah. Kapasitas terpasang dari smelter ini adalah sebesar 100.000 ton NPI per tahun. Kebutuhan bahan baku utama berupa bijih nikel dipenuhi dari perusahaan tambang yang terletak bersebelahan dengan lokasi smelter. CORII memperkerjakan karyawan sebanyak lebih kurang 700 orang yang terdiri dari tenaga kerja dalam negeri dan tenaga kerja asing