Jasa Berdikari Pasang Harga IPO di Batas Bawah Rp 100 per Saham

Lona Olavia
19 Januari 2023, 08:07
Jasa Berdikari Pasang Harga IPO di Batas Bawah Rp 100 per Saham
ANTARA FOTO/Asep Fathulrahman/YU
Puluhan petugas pengangkut sampah mencoba kendaraan baru saat pelepasan armada truk dan motor roda tiga pengangkut sampah di Serang, Banten, Kamis (5/1/2023). Pemkab Serang menambah puluhan truk dan motor roda tiga pengangkut sampah untuk mengatasi lonjakan volume sampah di area publik setelah PPKM (Pemberlakuan Pemabatasan Kegiatan Masyarakat) ditiadakan sejak sebulan terakhir.

PT Jasa Berdikari Logistics Tbk atau JBL memasang harga penawaran umum perdana atau initial public offering (IPO) saham di harga Rp 100. Harga tersebut merupakan batas bawah dari rentang harga yang ditawarkan Rp 100-Rp 150 per saham.

Dengan demikian, emiten yang bergerak di jasa logistik terintegrasi ini bisa meraih dana IPO Rp 70 miliar. JBL melepas 700 juta saham setara 32,56% dari modal ditempatkan dan disetor penuh dalam perseroan dengan nilai nominal Rp 25 ke publik.

Selain itu, perseroan menerbitkan maksimal 140 juta waran seri I yang menyertai saham baru perseroan dengan nilai nominal Rp 25 setiap waran. Jumlah waran tersebut 9,66% dari total jumlah saham ditempatkan dan disetor penuh. Waran seri I diberikan secara cuma-cuma sebagai insentif bagi pemegang saham baru yang namanya tercatat dalam daftar pemegang saham.

Setiap pemegang lima saham baru perseroan berhak memperoleh satu waran seri I. Setiap satu waran seri I memberikan hak kepada pemegangnya untuk membeli satu saham baru. Waran seri I yang diterbitkan memiliki jangka waktu pelaksanaan selama satu tahun.

Sedangkan harga pelaksanaan waran ditetapkan di batas atas Rp 175 per saham yang dapat dilakukan setelah enam bulan atau lebih sejak efek diterbitkan. Total dana dari penerbitan waran senilai Rp 24,50 miliar. 

Perolehan dana IPO perseroan antara lain sekitar 38,22% untuk belanja modal. Rinciannya sekitar 57,82% untuk beli aset berupa Rp 9,77 miliar untuk pelunasan tanah dan bangunan, lalu Rp 3,93 miliar untuk hal yang sama. Lalu 42,18% untuk pembelian 25 unit armada atau truk secara tunai.

Kemudian sekitar 61,78% untuk keperluan modal kerja. Di mana 95,88% dari nilai itu untuk biaya operasional, tambah SDM, perbaikan dan pemeliharaan, serta pemasaran. Sisanya 4,12% untuk penambahan teknologi untuk perluasan tracking armada.

“Sedangkan dana yang diperoleh perseroan dari pelaksanaan waran seri I, jika dilaksanakan oleh pemegang waran seluruhnya akan digunakan untuk modal kerja perseroan,” tulis perseroan dalam prospektus yang diterbitkan Kamis (19/1).

Emiten bersandi LAJU ini telah menunjuk PT NH Korindo Sekuritas Indonesia sebagai penjamin pelaksana emisi efek dalam rangka IPO.

Adapun pemegang saham perseroan setelah IPO dan pelaksanaan waran seri I antara lain PT Ervin Niaga Abadi sebesar 56,98%, Marcia Maria 6,33%, masyarakat untuk saham 30,57% dan waran sebesar 6,11%.

Berikut jadwal IPO dan waran LAJU:

Tanggal efektif : 18 Januari 2023

Masa penawaran umum perdana saham : 20-25 Januari 2023

Tanggal penjatahan : 25 Januari 2023

Tanggal distribusi : 26 Januari 2023

Tanggal pencatatan pada BEI : 27 Januari 2023

Masa perdagangan waran seri I pasar tunai : 27 Januari 2023 -25 Januari 2024

Periode pelaksanaan waran seri I : 27 Juli 2023- 26 Januari 2024

Akhir masa berlaku waran seri I : 26 Januari 2024

Terkait kinerja, perseroan dalam laporan keuangan unaudited 2022 meraih pendapatan sebesar Rp 147 miliar atau tumbuh 25% secara tahunan. Lalu capaian laba neto tahun berjalan sebesar Rp 12 miliar tumbuh sebesar 50% dibandingkan dengan laporan keuangan audited 2021.

Dengan terus bertambahnya permintaan dari pelanggan-pelanggan yang ada saat ini dan adanya potensi penambahan pelanggan di 2023, manajemen LAJU optimistis mencapai target pertumbuhan di atas 20% pada 2023.

Cek juga data ini

Berita Katadata.co.id di WhatsApp Anda

Dapatkan akses cepat ke berita terkini dan data berharga dari WhatsApp Channel Katadata.co.id

Ikuti kami

Artikel Terkait

Video Pilihan
Loading...