Crazy Rich Surabaya Ini Ungkap Alasan Perusahaannya Selalu IPO
Hermanto Tanoko mengungkapkan alasannya banyak mendorong perusahaan-perusahaan di Grup Tancorp miliknya untuk go public. Seperti PT Penta Valent Tbk (PEVE) yang mencatatkan saham perdananya di Bursa Efek Indonesia (BEI) pada Selasa (24/1) hari ini.
Secara total ada tujuh perusahaan di bawah naungan Tancorp yang sudah melantai diBEI. Sebagai informasi, Tancorp adalah perusahaan milik Hermanto Tanoko yang juga menjadi pengendali Penta Valent. Hermanto bersama kakaknya, Wijono Tanoko menempati peringkat orang terkaya nomor 11 di Indonesia versi The Real-Time Billionaires Forbes.
Perusahaan-perusahaan itu adalah PEVE, PT Sariguna Primatirta Tbk (CLEO), PT Mega Printis Tbk (ZONE) atau Manzone, PT Jaya Sukses Makmur Sentosa Tbk (RISE), PT Caturkarda Depo Bangunan Tbk (DEPO), PT Avia Avian Tbk (AVIA) alias Avian Brands, serta PT Cahayaputra Asa Keramik Tbk (CAKK) yang juga baru diakuisisi Tancorp.
Pria yang kerap diberi julukan Crazy Rich Surabaya tersebut mengatakan, banyak orang yang bertanya-tanya alasan di balik perusahaannya yang go public.
Adapun alasannya adalah untuk memberikan kesempatan kepada para karyawan untuk berinvestasi, para agen, pelanggan, mitra bisnis, serta seluruh stakeholders, dan masyarakat untuk menjadi pemegang saham dari perusahaan yang memiliki reputasi yang baik. Serta sekaligus ikut berkontribusi mendukung program pemerintah dan BEI untuk mengembangkan jumlah emiten yang berkualitas dan berkinerja baik di pasar modal Indonesia.
“Selain itu perusahaan terbuka juga dapat dikelola dengan lebih profesional dan transparan dengan berpedoman kepada good corporate governance. Jadi saya setuju dengan Pak Nyoman (direktur BEI), jadi kami pasti memberikan yang the best untuk para investor sehingga perusahaan dapat terus bertumbuh semakin sehat kuat dan dapat memberikan nilai tambah yang bertumbuh kepada seluruh stakeholders dan pemegang saham serta investornya,” ujar Hermanto.
Dia menambahkan, berkat kepercayaan dan dukungan seluruh pihak, termasuk para investor, penawaran umum perdana (initial public offering/IPO) saham PEVE telah berjalan dengan sukses dan sangat mengesankan. Di mana terjadi kelebihan permintaan atau oversubscribed yang tercatat sebanyak 259,78 kali.
“Dengan jumlah investor sebanyak lebih dari 22 ribu investor, baik investor perorangan dan institusi nasional maupun asing,” katanya.
Hal tersebut disampaikan Hermanto di depan para tamu yang hadir di acara peresmian pencatatan perdana saham PEVE. Salah satu tamu dari acara tersebut adalah investor kawakan Lo Kheng Hong.
Hermanto Tanoko menambahkan bahwa Lo Kheng Hong hadir bersama teman dan sejumlah muridnya.
“Hari ini hadir bersama teman dan murid-murid beliau yang hebat. Antara lain saya tadi bertemu dengan Robert Susilo, invest mulai dari Rp 1 miliar 11 tahun yang lalu, saat ini sudah berlipat 100 kali lipat. Luar biasa,” kata dia.
Hermanto Tanoko diketahui cukup akrab dengan Pak Lo sapaan akrab Lo Kheng Hong. Dia bahkan sempat mengundang Lo Kheng Hong di acara podcast pada kanal YouTube miliknya.
Kala itu dia menyebutkan bahwa Lo Kheng Hong merupakan investor perorangan terbesar di Indonesia.
Penta Valent resmi listing di BEI, Selasa (24/1). Emiten milik crazy rich Surabaya Hermanto Tanoko itu melepas 353 juta saham atau 20% saham setelah IPO. Harga pelaksanaan IPO Penta Valent mencapai Rp 149, sehingga perseroan meraup dana Rp 52,61 miliar. Total saham Penta Valent yang akan tercatat di BEI mencapai 1,7 miliar.
Adapun pada perdagangan hari ini, Selasa (24/1) saham PEVE sentuh batas auto rejection atas (ARA). Saham distributor produk farmasi itu melesat 34,23% ke level Rp 200 per saham. Begitujuga dengan lima saham perusahaan lainnya yang ditutup di zona hijau meski tidak sentuh ARA, seperti CLEO, ZONE, RISE, DEPO, dan CAKK. Sedangkan saham AVIA alias Avian Brand harus turun dan berada di zona merah.