Saham Vastland Hampir Kena Batas Bawah Padahal Oversubcribed Rp 1,2 T
Emiten pergudangan PT Vastland Indonesia Tbk (VAST) melakukan pencatatan perdana saham atau listing di Bursa Efek Indonesia (BEI) Rabu (8/2). Emiten ke-14 pada tahun 2023 dan ke-839 di BEI ini tercatat di Papan Pengembangan.
Harga saham VAST bergerak fluktuatif sesaat setelah pembukaan perdagangan. Bahkan sempat hampir menuju auto reject bawah (ARB) pada pukul 09.14 waktu JATS dengan anjlok 5,56% ke Rp 102 per lembarnya. Namun pada pukul 10.20 waktu JATS saham VAST mampu berbalik arah dengan naik 2,78% ke level Rp 111 per lembarnya.
Volume saham yang diperdagangkan tercatat 400,88 juta dengan nilai transaksi Rp 40,06 miliar. Sementara itu, frekuensi perdagangannya tercatat sebanyak 18.727 kali, dengan rentang harga penjualan Rp 101-141 per saham. Sementara kapitalisasi pasarnya senilai Rp 323,9 miliar.
Dana IPO sebesar Rp 33,05 miliar akan digunakan untuk pembelian aset berupa bidang-bidang tanah dan bangunan. Kemudian Rp 16 miliar akan digunakan untuk melunasi seluruh pinjaman berelasi kepada PT Bhinneka Kreasi Perdana.
Sisanya untuk modal kerja yang digunakan untuk biaya operasional perseroan, serta untuk membayar biaya-biaya yang timbul atas transaksi jual beli tanah dan bangunan, termasuk dan tidak terbatas pada BPHTB, notaris, serta biaya terkait lainnya.
“Kami telah membangun gudang untuk berbagai industri. IPO ini bukanlah titik akhir dari perusahaan kami. Ini merupakan titik awal untuk tumbuh menjadi perusahaan lebih besar, kami dapat memperkuat daya saing perusahaan,” ujar Direktur Utama VAST Vicky Gunawan di Jakarta, Rabu (8/2).
Sementara itu total pemesanan tercatat lebih dari Rp 1,2 triliun, baik institusi maupun ritel yang berstatus lokal maupun internasional.
Menurut pihak manajemen, terjadinya kelebihan permintaan atau oversubscribed terhadap pemesanan saham VAST saat IPO menunjukkan antusiasme investor yang tinggi. Sebab VAST merupakan emiten yang bergerak di sektor pergudangan yang terlihat defensif terhadap pandemi.
"Ke depan, manajemen juga masih sangat bullish terhadap kinerja perseroan, serta prospek sektor pergudangan Indonesia." ujar manajemen.
Sebagai informasi, VAST menjalankan usaha dengan konsep gudang built-to-suit yang bersifat kontrak jangka panjang 5-10 tahun, dan pergudangan umum dengan kontrak 1-3 tahun.