Penjualan Batu Bara Moncer, ADMR Bukukan Laba Rp 5,06 Triliun di 2022

Patricia Yashinta Desy Abigail
2 Maret 2023, 09:23
Penjualan Batu Bara Moncer, ADMR Bukukan Laba Rp 5,06 Triliun di 2022
ANTARA FOTO/M Risyal Hidayat/foc.
Ilustrasi aktivitas bongkar muat batu bara. Adaro Minerals Indonesia (ADMR) tercatat mengantongi laba bersih Rp 5,06 triliun di 2022, naik 114% dari tahun sebelumnya.

PT Adaro Minerals Indonesia Tbk (ADMR) membukukan laba bersih yang  diatribusikan kepada pemilik entitas induk US$ 332,2 juta, setara Rp 5,06 triliun dengan kurs Rp 15.235 per dolar hingga kuartal IV 2022. Laba emiten bersandi ADMR ini naik 114,4% pada periode yang sama 2021 yaitu US$ 155,11 juta atau setara Rp 2,36 triliun.

Seiring naiknya laba, Adaro Minerals mencatatkan kenaikan pendapatan 97,34% menjadi US$ 908,1 juta, setara Rp 13,8 triliun dibanding periode 2021 yaitu US$ 460,1 juta.

Meningkatnya pendapatan ADMR dikontribusi oleh penjualan batu bara kepada pihak berelasi US$ 556,4 juta, setara Rp 8,4 triliun. Raihan tersebut melaju 53,57% dibandingkan periode yang sama tahun sebelum yaitu US$ 362,08 juta.

Jasa lain yang diberikan perusahaan turut memberikan kontribusi terhadap pendapatan ADMR yang tercatat meraih US$ 2,6 juta, setara Rp 41,08 miliar hingga akhir 2022. Pendapatan dari jasa lain perseroan melambung hingga 281,15% dari tahun lalu US$ 707,5 ribu.

Selain itu, penjualan batu bara kepada pihak ketiga meningkat hingga tembus 258,41% menjadi US$ 349,01 pada kuartal IV 2022 dari periode yang sama tahun sebelum yaitu US$ 97,37 juta.

Adaro Minerals Indonesia mencatatkan beban pokok pendapatan US$ 373,2 juta atau Rp 5,6 triliun hingga akhir 2022. Beban pokok perusahaan naik 69,86% dibandingkan pada kuartal IV 2021 yaitu US$ 219,7 juta. Rinciannya, total beban pokok pendapatan penjualan batu bara US$ 370,32 juta, naik 70,23% dibandingkan sebelumnya yaitu US$ 217,53 juta.

Lalu, total beban pokok pendapatan dari jasa lainnya tercatat naik 32,56% menjadi US$ 2,89 juta dibandingkan periode sebelumnya pada 2021 yaitu US$ 2,18 juta. Beban usaha perseroan juga tercatat meningkat 202,67% menjadi US$ 74,63 juta hingga akhir 2022 dari tahun sebelumnya US$ 24,65 juta.

Perseroan juga mencatatkan ekuitas US$ 569,3 juta, setara Rp 8,6 triliun sepanjang 2022. Ekuitas ADMR naik 177,1% dibandingkan periode Desember 2021 yaitu US$ 205,4 juta.

Sementara, liabilitas perseroan justru menurun 5,64% menjadi US$ 717,3 juta, atau Rp 10,9 triliun hingga akhir 2022 dari periode Desember tahun sebelumnya yaitu US$ 760,2 juta.

Adapun, aset Adaro Minerals Indonesia naik 33,23% menjadi US$ 1,28 miliar, setara Rp 19,6 triliun sepanjang 2022 dibanding periode Desember 2021 sebesar US$ 965,7 juta.

Pada perdagangan Kamis ini (2/3), harga saham ADMR terpantau melemah 3,35% ke level Rp 1.300 per saham dengan nilai kapitalisasi pasar Rp 53,15 triliun. Sejak awal tahun, saham anak usaha Adaro Energy Indonesia ini juga masih terkoreksi 23%. 

Reporter: Patricia Yashinta Desy Abigail

Cek juga data ini

Berita Katadata.co.id di WhatsApp Anda

Dapatkan akses cepat ke berita terkini dan data berharga dari WhatsApp Channel Katadata.co.id

Ikuti kami

Artikel Terkait

Video Pilihan
Loading...