Bank MNC dan Bank Nobu Sepakat Merger, Asetnya Capai Rp 38 Triliun
PT Bank MNC International Tbk (BABP) dan PT Nationalnobu Tbk (NOBU) memberikan pernyataan terkait aksi merger yang sebelumnya telah diumumkan oleh Otoritas Jasa Keuangan (OJK). Bank milik konglomerat Hary Tanoesoedibjo dan James Riady ini sedang memasuki proses merger dan disebut sudah menandatangani perjanjian kesepakatan.
Bila merger terjadi, maka total aset kedua bank ini akan mencapai Rp 37,9 triliun. Nilai ini mengacu kepada laporan keuangan bulanan perusahaan per Januari 2023, di mana aset BABP mencapai Rp 16,98 triliun dan aset NOBU mencapai Rp 21 triliun.
Dalam keterbukaan informasi Bursa Efek Indonesia (BEI), Bank MNC mengatakan bahwa keputusan merger kedua belah pihak bukan untuk memenuhi ketentuan modal inti minimum.
"Hal ini dalam rangka memperkuat usaha dan sinergi dari para pihak," tulis Sekretaris Perusahaan BABP Heru Sulistiadhi, dikutip Kamis (2/3).
Sementara Bank Nobu mengatakan setiap aksi korporasi yang dilakukan perseroan bertujuan untuk mendukung pengembangan volume usaha perseroan dalam jangka panjang. Hal tersebut untuk mewujudkan pertumbuhan yang berkelanjutan.
Bank Nobu juga mengatakan, aksi korporasi tersebut didukung penuh oleh pemegang saham agar perseroan selalu memenuhi ketentuan yang berlaku.
"Perseroan senantiasa patuh dan tunduk pada seluruh ketentuan OJK, tidak terkecuali POJK Konsolidasi Bank Umum," tulis Sekretaris Perusahaan NOBU Mario Satrio.
Keduanya menyebut informasi yang ada tidak mempengaruhi kelangsungan harga saham perusahaan.
Sebelumnya, Kepala Eksekutif Pengawas Perbankan OJK Dian Ediana Rae membenarkan keduanya sudah melakukan tandatangan untuk merger.
"Sudah ada tanda tangan," kata Dian kepada Katadata, Rabu (1/3). Dia mengatakan tujuan utama merger yaitu untuk melakukan penguatan bank dalam semua aspek serta sinergi. Tentu saja aksi merger tersebut untuk memenuhi ketentuan modal inti.
Dian optimistis kedua bank dapat bersinegi dengan baik dengan merger. Dengan komitmen kedua bank tersebut, aksi korporasi ini tidak akan mundur. Bahkan, keduanya akan terus mempercepat proses merger ini.