Matahari Siapkan Rp 1 Triliun Perpanjang Buyback Saham Sampai 2024
Emiten ritel Grup Lippo, PT Matahari Department Store Tbk (LPPF), berencana memperpanjang periode pembelian kembali (buyback) saham perusahaan. Perusahaan membatasi harga buyback saham maksimal Rp 7.900 setiap sahamnya.
Dalam aksi korporasi tersebut, perusahaan akan menyiapkan dana sebanyak-banyaknya Rp 1 triliun. Jumlah saham yang akan dibeli kembali tersebut setara 10% dari jumlah disetor dan ditempatkan perusahaan dan akan dilakukan pada saham Seri C.
Mengacu pengumuman yang disampaikan direksi, Matahari Department Store sebelumnya telah memperoleh restu pemegang saham dalam Rapat Umum Pemegang Saham Luar Biasa (RUPSLB) pada 6 Juni 2022 untuk melaksanakan buyback saham senilai Rp 1 triliun dalam jangka waktu 18 bulan sampai dengan 5 Desember 2023.
"Perseroan bermaksud untuk melanjutkan program pembelian kembali saham hingga tahun 2024," tulis direksi, dikutip Senin (13/3).
Oleh sebab itu, perusahaan akan melakukan RUPSLB pada Desember 2023 mendatang dan menghentikan pembelian kembali saham yang saat ini sedang berjalan.
"Perseroan akan mengusulkan program baru pembelian kembali saham yang akan berlaku sampai dengan September 2024 dalam RUSPT mendatang."
Adapun, tujuan dari dilaksanakannya aksi korporasi ini sebagai upaya perusahaan untuk meningkatkan nilai pemegang saham perseroan sehingga akan memberikan fleksibilitas yang besar kepada LPPF untuk mengelola modal untuk mencapai struktur permodalan yang lebih efisien.
Dampak dari buyback saham bila mengacu kepada proforma laba per saham dasar akan mencapai Rp 675 per saham, meningkat dari posisi nilai laba per saham pada 31 Desember 2022 yang senilai Rp 582 per saham.
Perusahaan menegaskan, buyback saham tidak akan mempengaruhi kegiatan usaha dan operasional. Lantaran, perusahaan memiliki modal kerja yang cukup melakukan buyback.
Sampai dengan periode akhir 2022, emiten bersandi LPPF ini tercatat mengantongi kenaikan pendapatan sebesar 51,5% menjadi Rp 1,4 triliun dibanding periode sama tahun sebelumnya. Sementara, pendapatan perusahaan naik 15,5% menjadi Rp 6,4 triliun dari sebelumnya Rp 5,6 triliun.
Pada perdagangan awal pekan ini, Senin (13/3), harga saham Matahari Department Store bergerak melemah 0,20% ke level Rp 4.990 per saham dengan nilai kapitalisasi pasar Rp 13,10 triliun.