Bank bjb Batalkan Rights Issue 1,83 Miliar Saham, Apa Alasannya?
PT Bank Pembangunan Daerah Jawa Barat dan Banten Tbk (BJBR) atau bank bjb batalkan rencana Penambahan Modal Dengan Memberikan Hak Memesan Efek Terlebih Dahulu (PMHMETD) II atau rights issue.
“Perseroan membatalkan agenda persetujuan rights issue dalam RUPST tahun buku 2022 yang direncanakan akan diselenggarakan pada 4 April 2023,” kata Direktur Utama BJBR Yuddy Renaldi dalam keterbukaan informasi BEI dikutip Selasa (14/3).
Pembatalan tersebut menurutnya karena perseroan yakin dengan kondisi permodalan saat ini telah memadai guna menunjang ekspansi kredit.
Jika mengacu laporan keuangan tahun 2022, BJBR mencatat ekuitas Rp 15,28 triliun dengan rasio Kewajiban Penyedian Modal Minimum (KPMM) 19,19 persen.
Bank bjb mencatatkan laba bersih konsolidasi Rp 2,24 triliun sepanjang 2022, tumbuh 11,44 persen secara tahunan dibandingkan raihan laba periode sebelumnya Rp 2,01 triliun.
Bank bjb juga telah menyalurkan kredit Rp 115,75 triliun atau naik 13,22 persen. Hal ini membuat aset Bank BJB tumbuh 14,45 persen yoy menjadi Rp 181,24 triliun.
Adapun untuk tahun ini Yuddy memproyeksikan pertumbuhan kredit bank bjb berada pada level 9 hingga 11 persen.
Sebelumnya, BJBR berencana rights issue melalui penawaran 1,83 miliar saham seri B atau setara 17,45 persen dari modal ditempatkan disetor penuh dengan nominal Rp 250 per saham.
Aksi korporasi ini akan dihelat dalam rentang 12 bulan sejak persetujuan pemodal dalam RUPST 4 April 2023. Adapun rencana rights issue ini sudah disampaikan melalui keterbukaan informasi pada 24 Februari 2023.
Bagi pemodal yang ingin hadir dalam RUPST itu, wajib tercantum dalam Daftar Pemegang Saham (DPS) pada penutupan perdagangan tanggal 10 Maret 2023.
Per Januari 2023, jumlah saham BJBR tercatat 10,52 miliar dengan struktur pemiliknya antara lain, pemerintah provinsi 38,52%, pemerintah kabupaten 7,24%, dan masyarakat 54,24%.
Sebelumnya, Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil menetapkan 2023 sebagai tahun adaptasi bagi bank bjb. Adaptasi diperlukan guna menghadapi potensi resesi 2023. Maka gubernur menekankan agar bank bjb meningkatkan komposisi kredit kepada pelaku UMKM.