Petrosea Dapat Kredit Rp 1,4 Triliun untuk Akuisisi dan Modal Kerja
Emiten konstruksi pertambangan dan penggalian PT Petrosea Tbk (PTRO) mengantongi fasilitas pinjaman berjangka sebesar US$ 91,5 juta atau setara dengan Rp 1,45 triliun.
Melansir keterbukaan informasi di Bursa Efek Indonesia (BEI), pada 21 Maret 2023, perseroan telah menandatangani perjanjian fasilitas kredit atau Senior Secured Term Loan Facility Agreement dengan PT Bank Mandiri (Persero) Tbk selaku Mandatory Lead Arranger (MLA) & Bookrunner dengan tenor 60 bulan.
Sekretaris perusahaan Petrosea, Anto Broto mengatakan Senior Secured Term Loan Facility Agreement tersebut terdiri dari komitmen fasilitas pinjaman berjangka. Fasilitas tersebut akan digunakan perseroan untuk mendanai pengembangan usaha melalui akuisisi dan investasi aset tambang serta memperkuat modal kerja.
“Transaksi ini tidak berdampak material, namun akan meningkatkan kinerja perseroan,” kata Anto dalam keterangan resminya, Senin (27/3).
Sebagai informasi, Petrosea mencatatkan pendapatan senilai US$ 329,66 juta atau setara Rp 4,89 triliun dengan kurs Rp 14.860 hingga kuartal IV 2022.
Pendapatan perusahaan tersebut naik 9,30% dibandingkan dengan periode yang sama tahun lalu US$ 301,59 juta.
Pendapatan PTRO dikontribusi dari segmen penambangan US$ 231,67 juta, setara Rp 3,44 triliun atau naik 5,92% sepanjang tahun 2022. Pada kuartal empat tahun sebelum, pendapatan dari segmen penambangan yaitu US$ 218,71 miliar.
Dari segmen konstruksi dan rekayasa, perusahaan meraup pendapatan US$ 59,52 juta atau setara Rp 884,46 miliar, meningkat 40,25% dibandingkan tahun lalu pada periode yang sama US$ 42,437 juta.
Pada awal perdagangan Senin ini (27/3), perusahaan yang dikendalikan oleh PT Caraka Reksa Optima sahamnya bergerak naik 1,86% ke level Rp 4.940 per saham. Volume perdagangan mencapai 47,3 ribu dengan nilai transaksi Rp 233,8 juta dan kapitalisasi pasar hingga Rp 4,98 triliun. Secara year-to-date (YTD) saham PTRO sudah naik 14,09%.
