Pakuwon Jati Raup Laba Rp 1,53 Triliun di 2022, Berikut Penopangnya
Emiten properti, PT Pakuwon Jati Tbk (PWON) membukukan laba bersih senilai Rp 1,53 triliun sepanjang tahun 2022. Perolehan laba tersebut meningkat 11,30% dibanding akhir 2021 sebesar Rp 1,38 triliun.
Seiring dengan naiknya laba perseroan, pendapatan PWON tercatat Rp 5,97 triliun, naik 4,79% hingga kuartal IV 2022. Dibandingkan tahun sebelumnya senilai Rp 5,71 triliun.
Pendapatan tertinggi dikontribusi oleh pendapatan sewa ruangan sebesar Rp 1,54 triliun hingga akhir 2022 ataumeningkat 48,69% dibandingkan dengan raihan tahun 2021 Rp 1,04 triliun.
Selain dari pendapatan sewa ruangan, pendapatan dari jasa apartemen servis yang tercatat Rp 70,84 miliar pada akhir 2022 dari sebelumnya pada periode yang sama yaitu Rp 55 miliar.
Di sisi lain pendapatan dari kontrak dengan pelanggan tercatat Rp 4,36 triliun hingga akhir 2022. Sementara pada 2021 pendapatan kontrak dengan pelanggan Rp 4,61 triliun.
Adapun, beban pokok pendapatan perseroan senilai Rp 2,76 trilliun sampai kuatal IV 2021. Beban pokok pendapatan di 2022 turun 6,12% dari sebelumnya Rp 2,94 triliun.
Beban pokok pendapatan berasal dari jumlah beban gedung mencapai Rp 1,29 triliun. Selanjutnya jumlah beban operasional hotel Rp 519,38 miliar, serta beban pegawai Rp 172,71 miliar. Jika diakumulasikan ketiganya merupakan beban langsung yang tercatat Rp 1,98 triliun.
Sementara jumlah beban pokok penjualan berasal dari kondominium dan perkantoran yang tercatat Rp 583,06 miliar. Serta beban pokok penjualan yang berasal dari tanah dan bangunan yaitu Rp 198,62 miliar.
Lalu jumlah liabilitas perseroan Rp 9,88 triliun hingga akhir 2022, meningkat 2,02%. Dibandingkan periode Desember 2021 liabilitasnya Rp 9,68 triliun. Sementara jumlah ekuitas PWON Rp 20,71 triliun hingga akhir 2022, naik 8,02% dari Desember 2021 yaitu Rp 19,17 triliun.
Adapun aset perseroan tercatat Rp 30,60 triliun hingga periode akhir 2022, turun 6,01% dibandingkan Desember 2021 Rp 28,86 triliun.