Pupuk Kaltim Mau IPO, Wamen BUMN Pertimbangkan Kondisi Pasar
Perusahaan Badan Usaha Milik Negara (BUMN) PT Pupuk Kaltim berencana untuk segera melantai di Bursa Efek Indonesia (BEI). Namun hingga saat ini, belum ada informasi lebih lanjut mengenai rencana aksi korporasi tersebut.
Menanggapi isu tersebut, Wakil Menteri BUMN I Pahala Nugraha Mansury mengatakan, hingga saat ini pihaknya belum memutuskan waktu yang tepat untuk menggelar penawaran umum perdana atau initial public offering (IPO) saham Pupuk Kaltim.
Pahala menjelaskan bahwa sentimen kondisi pasar modal saat inilah yang menjadi salah satu pertimbangan BUMN untuk memutuskan rencana IPO Pupuk Kaltim.
"Kita belum putuskan saat ini. Karena market-nya itu," kata Pahala saat ditemui di Jakarta, Kamis (30/3).
Ia juga mengatakan bahwa saat ini kondisi keuangan Pupuk Kaltim dalam keadaan yang sangat baik. Sehingga, menurutnya proyek-proyek Pupuk Kaltim masih bisa tertangani.
"Ini kan kondisi likuiditas pupuk sangat bagus sekali ya dan memiliki tingkat debt yang rendah sekali," ujar Pahala.
Bahkan, Pupuk Kaltim akan membangun pabrik Urea baru di Fakfak Papua Barat. Pembangunan pabrik baru tersebut diperkirakan menelan investasi jumbo.
Diberitakan sebelumnya, Direktur Utama Pupuk Kaltim Rahmad Pribadi mengatakan, pihaknya masih melakukan koordinasi dengan sejumlah pihak untuk pembangunan pabrik tersebut. Namun demikian, dia memperkirakan investasinya bisa mencapai puluhan triliun rupiah.
Ahmad mengatakan, pabrik tersebut merupakan salah satu proyek strategis nasional. Pabrik tersebut akan memiliki kapasitas 1,15 juta ton urea dan 825.000 ton amoniak. Jika nanti telah beroperasi, pabrik tersebut akan membuat Pupuk Kaltim yang tadinya ada di posisi ke-6 di Asia Pasifik, akan bisa menduduki posisi keempat.
Pembangunan pabrik ini juga akan memenuhi tren peningkatan kebutuhan pupuk khususnya di Indonesia timur.