Pendapatan Naik Signifikan, Mayora Raih Laba Bersih Rp 1,94 Triliun
Perusahaan produsen produk konsumen PT Mayora Indah Tbk membukukan kenaikan laba bersih yang signifikan sepanjang 2022. Sepanjang tahun lalu, perusahaan berkode emiten MYOR ini, mampu meraup laba bersih sebesar Rp 1,94 triliun. Jumlah tersebut naik 63,74% dibandingkan capaian laba bersih tahun sebelumnya.
Kinerja positif Mayora ditopang oleh raihan penjualan, yang tercatat mencapai Rp 30,66 triliun sepanjang tahun lalu. Raihan penjualan tersebut, naik 9,9% dibandingkan 2021, yang tercatat sebesar Rp 27,9 triliun.
Mengutip laporan keuangan perusahaan dalam keterbukaan informasi Bursa Efek Indonesia (BEI), pada 2022 perusahaan juga tercatat berhasil menurunkan besaran beban usaha, dari sebelumnya Rp 5,15 triliun menjadi Rp 4,4 triliun.
Penjualan domestik masih menjadi kontributor terbesar perusahaan, dengan capaian sebesar Rp 17,8 triliun, naik 10,88% dibandingkan tahun sebelumnya. Sementara, penjualan ekspor pada 2022 tercatat sebesar Rp 12,89 triliun, naik 8,48% dibandingkan 2021.
Mayora juga tercatat mampu membukukan pendapatan lain-lain sepanjang tahun lalu, dari sebelumnya mencatatkan kerugian pada tahun sebelumnya. Pada 2022, pos pendapatan lain-lain perusahaan tercatat sebesar Rp 72,94 miliar. Sementara, tahun sebelumnya perusahaan membukukan kerugian Rp 222,66 miliar.
Tak hanya pada pos pendapatan bersih dan pendapatan lain-lain, Mayora juga mencatatkan kenaikan signifikan pada pos selisih kurs. Sepanjang 2022, perusahaan mendapatkan keuntungan selisih kurs sebesar Rp 360,3 miliar, naik 682,6% dibandingkan tahun sebelumnya.
Kinerja Mayora sejatinya sempat terkoreksi pada paruh pertama tahun lalu. Selama semester I-2022, perusahaan melaporkan bahwa laba bersihnya terkoreksi 30,34% menjadi Rp 668,53 miliar, dari sebelumnya Rp 959,80 miliar.
Namun, memasuki kuartal III-2022, kinerja perusahaan mencatatkan kenaikan laba bersih, yakni sebesar 10,91% menjadi Rp1,08 triliun, dibandingkan periode yang sama tahun sebelumnya Rp 977,93 miliar.
Pencapaian penjualan sepanjang tahun lalu ini, sedikit banyak sesuai dengan target yang dicanangkan perusahaan awal 2022 lalu, yakni sebesar Rp 30,7 triliun.
Optimisme perusahaan terkait raihan penjualan yang mampu menembus Rp 30 triliun, didasarkan atas kondisi pandemi Covid-19 yang mulai pulih. Hal ini menyebabkan mobilitas masyarakat turut meningkat.