OCBC NISP Tebar Dividen Rp 1,33 Triliun, 40% dari Laba
Emiten perbankan PT Bank OCBC NISP Tbk (NISP) akan membagikan dividen sebesar Rp 1,33 triliun atau sekitar 40% dari laba yang diperoleh pada tahun buku 2022.
Presiden Direktur NISP Parwati Surjaudaja mengatakan, setiap pemegang saham berhak memperoleh dividen tunai Rp 58 per lembar saham.
“Adapun sisa dari laba bersih ditetapkan sebagai laba ditahan dan Rp 100 juta akan digunakan sebagai cadangan umum,” kata Parwati dalam public expose OCBC NISP, Selasa (11/4).
Bank OCBC NISP beserta entitas anaknya mencetak laba bersih Rp 3,3 triliun pada 2022, meningkat 32% dibanding tahun sebelumnya, sekaligus menjadi rekor tertinggi dalam lima tahun terakhir.
Sebelumnya, laba bersih Bank OCBC NISP sempat terkontraksi 28,5% pada awal pandemi tahun 2020. Namun, pada 2021 kinerja keuangannya sudah mulai pulih, dan kian menguat pada 2022 hingga melampaui pencapaian masa pra-pandemi.
Tumbuhnya laba Bank OCBC NISP pada 2022 didorong oleh kenaikan pendapatan bunga bersih sebesar 14% dan penurunan beban cadangan kerugian hingga 25%.
Kemudian penyaluran kreditnya pada 2022 naik 14%, dengan rincian penyaluran kredit di segmen business banking tumbuh 13% dan retail banking meningkat 16%.
Adapun peningkatan retail banking ditopang oleh penyaluran kredit konsumsi yang tumbuh 24% menjadi Rp 21,9 triliun pada akhir 2022.
"Pertumbuhan kredit bank berbanding lurus dengan peningkatan aktivitas ekonomi, serta optimisme dari sisi konsumen maupun pelaku usaha yang berpengaruh terhadap pemulihan ekonomi nasional," kata Parwati .
Bank OCBC NISP menilai kualitas penyaluran kreditnya masih terjaga, dengan tingkat kredit bermasalah bruto (non-performing loan gross) 2,4%.
"Penyisihan kerugian kredit terhadap kredit bermasalah bruto juga berada di posisi yang baik pada level di atas 200%, mencerminkan bahwa bank prudensial dalam mengelola kredit yang disalurkan," katanya.
Sampai akhir 2022 Bank OCBC NISP tercatat memiliki aset Rp 238,5 triliun. Nilai total penyaluran kredit brutonya mencapai Rp 137,6 triliun, dan simpanan nasabah Rp 176,1 triliun.