Analis Prediksi Pendapatan dan Laba Pertamina Geothermal Tumbuh 7%
Analis memprediksi emiten energi terbarukan BUMN, PT Pertamina Geothermal Energy Tbk (PGEO) akan mencatatkan pertumbuhan laba bersih dan pendapatan di kisaran 7% pada tahun ini.
Global Markets Economist Maybank Indonesia, Myrdal Gunarto, berpendapat, meski baru melantai di bursa saham pada Februari lalu dan menghimpun dana IPO senilai Rp 9,06 triliun, Pertamina Geothermal masih berpotensi terus berekspansi. Pasalnya, potensi bisnis kredit karbon di dalam negeri juga cukup besar ke depannya.
"Ini dapat menjaga keberlanjutan perseroan dalam mencetak profit," kata Myrdal, Jumat (14/4).
Selain itu, secara makro, investor asing yang masih dalam posisi pembelian bersih (net buy) ke pasar saham Indonesia, akan tetap mencari perusahaan yang memiliki fundamental yang kuat.
"Seiring dengan tekanan kenaikan bunga the Fed yang tidak sekuat sebelumnya, pasar negara berkembang yang memiliki fundamental solid seperti Indonesia menjadi menarik di mata investor global," ujar Myrdal.
Sementara, Bahana Sekuritas dalam risetnya belum lama ini menyematkan rekomendasi beli terhadap saham PGEO dengan target harga Rp 1,090.
Hal itu tak lepas dari proyeksi stabilnya pertumbuhan pendapatan perseroan mulai tahun ini hingga 2025 sebesar 7,5% secara rata-rata tahunan (CAGR). Sekadar gambaran, pada 2022 lalu, perusahaan mengantongi pendapatan senilai Rp 6,01 triliun dengan laba bersih Rp 1,98 triliun.
Analis Bahana Sekuritas Timothy Wijaya dan Fransiska Sepriana dalam risetnya menyebutkan PGEO merupakan perusahaan renewable energy terbesar di bursa domestik dengan kapasitas terpasang sebanyak 672 megawatt.
Sementara, jika digabungkan dengan joint operating contracts sebanyak 1,205MW, PGEO bahkan menjadi perusahaan geothermal terbesar di Indonesia maupun global dengan total kapasitas 1,877 megawatt.
Bahana meniilai, sebagai pemasok energi listrik ke PLN dengan rata-rata periode kontrak lebih dari 20 tahun, PGEO diyakini akan dapat mencatat kinerja stabil.
Mereka juga memperkirakan rata-rata pertumbuhan laba bersih PGEO sebesar 7.3% per tahun dalam kurun waktu 2023-2025 dengan kenaikan rata-rata harga jual setidaknya 2% pertahun.
Pada perdagangan menjelang akhir pekan ini, harga saham PGEO terpantau naik 0,69% ke level Rp 725 per saham. Nilai kapitalisasi pasarnya mencapai Rp 30,01 triliun.