Bank Digital Amar Bank Catat Kenaikan Laba 491% di Kuartal I
PT Bank Amar Indonesia Tbk (AMAR) sebagai bank digital yang melayani segmen ritel dan UMKM, membukukan peningkatan profitabilitas sebesar 491% pada kuartal pertama 2023. Di mana laba bersih kuartal pertama tercatat Rp 34,43 miliar.
“Pemenuhan modal inti minimal Rp 3,1 triliun pada Desember 2022 terbukti telah memperkuat fondasi Amar Bank dalam meningkatkan pertumbuhan dan menyediakan solusi keuangan digital yang inovatif di tahun 2023,” kata Presiden Direktur Amar Bank Vishal Tulsian dalam keterangan tertulis, Selasa (18/4).
Total aset Amar Bank juga meningkat sebesar 5,73% dibandingkan kuartal sebelumnya, dengan pertumbuhan penyaluran kredit sebesar 6,16% dan mencapai total kredit sebesar Rp 2,40 triliun dibandingkan posisi 31 Desember 2022.
Pertumbuhan aset tersebut ditopang Tunaiku, platform pinjaman digital dari Amar Bank, yang memberikan kontribusi sebesar 71,55% dari total penyaluran kredit atau setara dengan Rp 1,72 triliun dari total kredit.
Pada kuartal pertama, Amar Bank mengalami peningkatan pada sisi pendanaan, khususnya pertumbuhan dana pihak ketiga sebesar Rp 208 miliar yang meningkat 20,70% secara kuartalan. Peningkatan giro dan tabungan sebesar 4,39% secara kuartalan sebagai komponen pendanaan.
Pencapaian laba juga didukung oleh penurunan rasio BOPO sebesar 25,84%. Selain itu, Amar Bank terus menjaga efektivitas pengelolaan kualitas aset dengan menerapkan prosedur penilaian risiko yang hati-hati. Sebagai hasilnya, Amar Bank mencatatkan rasio NPL sebesar 1,84% pada kuartal pertama 2023, jauh di bawah ketentuan regulator sebesar 5%.
PT Bank Amar Indonesia Tbk. atau Amar Bank adalah bank digital Indonesia. Didirikan pada tahun 1991, diluncurkan kembali menjadi Amar Bank pada tahun 2015, sejak itu bank telah mengalami transformasi digital untuk menjadi salah satu pelopor lembaga fintech melalui platform pinjaman digital Tunaiku. Diluncurkan pada tahun 2014, Tunaiku adalah platform pinjaman digital berbasis aplikasi pertama di Indonesia yang memanfaatkan big data dan analitik prediktif untuk melayani populasi yang tidak memiliki rekening bank.