Bos BRI Yakin Pertumbuhan Kredit Bisa Tembus hingga 12% di Tahun Ini

 Zahwa Madjid
27 April 2023, 17:24
Bos BRI Yakin Pertumbuhan Kredit Bisa Tembus hingga 12% di Tahun Ini
BRI
PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk menyiapkan uang tunai senilai Rp 32 triliun selama periode libur Lebaran Tahun 2023.

Emiten perbankan pelat merah PT Bank Rakyat Indonesia Tbk (BBRI) menargetkan pertumbuhan kredit akan naik 10% hingga 12% sepanjang tahun 2023. Pertumbuhan itu akan dicapai di tengah ketidakstabilan ekonomi global.

Direktur Utama BRI Sunarso menilai, gejolak ekonomi global di tahun 2023 tidak akan berdampak signifikan di Indonesia. 

“Kami pun optimis bahwa Indonesia mampu bertahan dari ancaman risiko resesi sehingga prospek dan kinerja industri perbankan khususnya Bank BRI juga akan lebih baik di tahun ini, kami akan mampu tumbuh di level 10% sampai 12%,” kata Sunarso dalam public expose BRI, Kamis (27/4).

Sunarso menjelaskan, menurut data dari Bloomberg, Indonesia diramalkan memiliki potensi resesi sebesar 3%. Namun BRI menggunakan metode analisis Markov Switching Dynamic Model (MSDM) yang memperbarui datanya dan menemukan potensi resesi Indonesia hanya 2%.

“Angka ini serupa dengan data baru Bloomberg yang merevisi resesi Indonesia juga 2%,” kata Sunarso.

Adapun pada kuartal I 2023, BRI mencatatkan pertumbuhan dari sisi penyaluran kredit. Dari segmen tersebut tercatat kontributor utama di segmen mikro tumbuh 11,18%, sehingga total kredit dan pembiayaan BRI Group menjadi sebesar Rp 1.180,12 triliun.

Sunarso mengatakan khusus untuk segmen UMKM porsinya telah mencapai 83,86% dari total kredit BRI atau setara dengan Rp 989,64 triliun. Kemampuan BRI dalam menyalurkan kredit diimbangi dengan pengelolaan manajemen risiko yang prudent. 

“Hal tersebut tercermin dari rasio non performing loan pada akhir kuartal pertama 2023 sebesar 2,86% atau membaik apabila dibandingkan dengan NPL pada periode yang sama tahun lalu sebesar 3,09% Hal tersebut membuat credit cost BRI membaik, dari semula 2,78% pada kuartal I 2022 menjadi 2,39% di akhir kuartal I 2023,” ujar Sunarso.

Dari sisi pendanaan, BRI mampu menghimpun dana pihak ketiga sebesar Rp 1.255,45 triliun atau tumbuh double digit sebesar 11,45% secara tahunan. Di mana penopang utama pertumbuhan, berasal dari sisi dana murah atau CASA yang tumbuh 13,01% menjadi Rp 810,09 triliun. 

Rasio CASA meningkat menjadi 64,53%, angka ini lebih tinggi jika dibandingkan dengan periode yang sama tahun sebelumnya yakni sebesar 63,63%.

“Peningkatan CASA tersebut didukung oleh strategi BRI dalam meningkatkan transaksi nasabah di segmen mikro, ritel maupun wholesale,” ujar Sunarso. 

Ia pun menjelaskan, pada segmen mikro dan ritel, penghimpunan CASA diantaranya didukung oleh optimalisasi transaksi melalui AgenBRILink, Super Apps BRImo, dan digital payment platform (BRI API). 

“Sementara di segmen wholesale penghimpunan CASA dioptimalkan melalui pengembangan platform digital payment terintegrasi yang kami namakan Qlola,” kata Sunarso.

Platform Qlola tersebut menyediakan akses menyeluruh terhadap layanan wholesale banking BRI seperti layanan cash management, trade finance, supply chain management, foreign exchange, investment service, dan financial dashboard.

Reporter: Zahwa Madjid
Editor: Lona Olavia

Cek juga data ini

Berita Katadata.co.id di WhatsApp Anda

Dapatkan akses cepat ke berita terkini dan data berharga dari WhatsApp Channel Katadata.co.id

Ikuti kami

Artikel Terkait

Video Pilihan
Loading...