Berikut Perbandingan Laba Bank Himbara di Kuartal I 2023

 Zahwa Madjid
28 April 2023, 09:05
Berikut Perbandingan Laba Bank Himbara di Kuartal I 2023
ANTARA FOTO/Indrianto Eko Suwarso/tom.
Nasabah melakukan transaksi di Anjungan Tunai Mandiri (ATM) kawasan Jakarta Selatan, Senin (9/1/2023). Otoritas Jasa Keuangan (OJK) melaporkan dana pihak ketiga (DPK) yang berhasil dihimpun perbankan sebesar Rp7.974 triliun pada November 2022, tumbuh 6,61 persen dibandingkan tahun 2021 yang sebesar Rp7.479,5 triliun.

Keempat bank milik pemerintah atau Himpunan Bank Milik Negara (Himbara) telah mengumumkan kinerja keuangan periode kuartal pertama 2023.

Bank Himbara terdiri dari PT Bank Mandiri Tbk (BMRI), PT Bank Rakyat Indonesia Tbk (BBRI), PT Bank Negara Indonesia Tbk (BBNI), dan PT Bank Tabungan Negara Tbk (BBTN).

Sepanjang tiga bulan pertama tahun ini, BRI membukukan laba bersih secara konsolidasi senilai Rp 15,56 triliun. Perolehan laba bersih tersebut tercatat naik 27,37% secara tahunan dari periode yang sama tahun sebelumnya Rp 12,21 triliun.

Perolehan tersebut menempatkan BRI pada urutan pertama dengan raihan laba tertinggi dibandingkan bank BUMN lainnya.

Berikut secara rinci perbandingan kinerja masing-masing Bank Himbara:

1. BRI

Berdasarkan publikasi laporan keuangan perusahaan pada Kamis (27/4), BRI mencatatkan kenaikan pendapatan bunga bersih secara konsolidasi menjadi Rp 32,77 triliun pada kuartal pertama 2023 dari periode sama tahun sebelumnya Rp 3,40 triliun. Adapun, marjin bunga bersih BRI tercatat tumbuh 6,67%. BRI tercatat menyalurkan total kredit senilai Rp 1.180,12 triliun. 

Rinciannya, kredit itu disalurkan kepada sektor UMKM Rp 989,64 triliun dan kredit non UMKM sebesar Rp 190,48 triliun. Adapun, kredit mikro tercatat naik 11,18% dengan proporsi kredit UMKM sebesar 83,36%. 

Total aset perusahaan tercatat tumbuh 10,46% menjadi Rp 1.822,97 triliun dengan dana pihak ketiga (DPK) yang berhasil dihimpun mencapai Rp 1.255,45 triliun atau tumbuh 11,45%. Pertumbuhan DPK terutama didominasi oleh dana murah atau CASA sebesar lebih dari 64%.

Dari sisi rasio keuangan, rasio pinjaman terhadap simpanan atau loan to deposit ratio (LDR) tercatat di level 84,94% dengan rasio permodalan (CAR) di level 24,98%.

Sedangkan, rasio kredit bermasalah (NPL) secara gross turun ke level 3,02% dan NPL net sedikit mengalami kenaikan menjadi 0,82% dengan NPL Coverage sebesar 282,49%.

2. Bank Mandiri

Bank Mandiri mencatatkan laba bersih konsolidasi pada kuartal I 2023 yaitu Rp 12,6 triliun, tumbuh 25,2% dibandingkan dengan periode yang sama tahun lalu.  

Hal tersebut ditopang oleh pertumbuhan kredit Bank Mandiri yang mencapai sebesar 12,36% secara konsolidasi menjadi Rp 1.205 triliun. Tercatat fungsi intermediasi dalam segmen kredit wholesale meningkat 9,09% secara tahunan pada kuartal I 2023 menjadi Rp 599 triliun, serta kredit ritel yang meningkat 11,92% dengan realisasi mencapai Rp 327 triliun.

Lalu rasio kredit bermasalah atau non performing loan (NPL) bank only di level 1,70% per Maret 2023, turun dari 2,74% di periode yang sama pada tahun sebelumnya. Bank Mandiri turut membentuk pencadangan yang cukup, tercermin dari coverage ratio yang berada di level 337% secara bank only.    

Perbaikan dari sisi kualitas kredit tersebut juga berhasil menekan biaya kredit atau cost of credit (CoC). Posisi CoC Bank Mandiri telah berada di level terendah sepanjang sejarah yakni 1,00% per akhir Maret 2023 secara bank only, membaik dari posisi setahun sebelumnya yang sempat menyentuh level 1,45%.  

Halaman Selanjutnya
Halaman:
Reporter: Zahwa Madjid
Editor: Lona Olavia
Berita Katadata.co.id di WhatsApp Anda

Dapatkan akses cepat ke berita terkini dan data berharga dari WhatsApp Channel Katadata.co.id

Ikuti kami

Artikel Terkait

Video Pilihan
Loading...